REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Batasan terhadap kegiatan masyarakat karena Covid-19 yang telah menurun jadi angin segar bagi para pegiat seni untuk kembali menggelar kegiatan. Salah satunya, melalui ajang Matra Kriya Fest menjadi wadah dan kompetisi seni tingkat nasional yang diadakan di Taman Budaya Yogyakarta.
Rosanto Bima Pratama ketua pelaksana Matra Kriya Fest 2022 mengatakan, pihaknya tidak menemui kendala soal perizinan. "Namun kita tetap sesuai dengan protokol kesehatan, walaupun sudah diperbolehkan kita tetap membatasi pengunjung dari jumlah hingga jarak,” ujarnya.
Selama tujuh hari berturut-turut dari 21-28 Mei 2022, Matra Kriya Fest yang diadakan di ruang pameran TBY memuat tema Hasta Makirtya Rupa. Karya-karya tersebut yang menampilkan keragaman media, bentuk, serta wacana.
Konsep karya yang dipamerkan berupa seni kontemporer tanpa meninggalkan unsur-unsur kriya. Ia mengungkapkan, tujuan diadakan Matra Kriya adalah sebagai sebuah pameran yang dapat merangkum perupa muda yang fokus pada kriya dengan format kompetisi.
Sehingga karya yang dipamerkan berupa hasil seleksi. Seleksi diadakan dari ratusan karya seniman muda dengan batas maksimal 35 tahun dari setiap daerah di seluruh Indonesia.
Hasilnya, 56 karya yang lolos seleksi dipamerkan di sini. Selanjutnya, dipilih menjadi 12 nominasi dan 4 pemenang.
Yogyakarta, tempat beragamnya agenda seni atau budaya digelar setiap tahunnya, jadi alasan yang tepat mengapa festival Matra Kriya Fest dilangsungkan di sini. Selain menjadi wadah, festival ini adalah sebuah bentuk dukungan untuk berkembangnya keragaman dan kesadaran akan kekayaan seni rupa nusantara.
Pergelaran Matra Kriya Fest menampilkan berbagai macam acara, dari Kriya Ventura, bazar, musik, fashion show, performing art, workshop, hingga seminar dengan pegiat seni kriya. Mantra Kriya Fest didukung sepenuhnya oleh Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta.