REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Danone Indonesia kembali meluncurkan Program Isi Piringku Komunitas di Purbalingga bersama dengan mitra, relawan kesehatan dan peserta dari ibu-ibu PKK Kabupaten Purbalingga.
Peluncurannya dilakukan Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi disaksikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang diwakilkan pada Kepala Dinas Pemberdayaan, perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Jawa Tengah, Retno Sudewi, dan didampingi Vice President General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto.
Program Isi Piringku Komunitas bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya edukasi kesehatan, gizi, dan pola asuh yang baik selama periode tumbuh kembang anak sebagai upaya inovatif, promotif, preventif menuju Generasi Emas 2045.
Menurut survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, prevalensi stunting di Indonesia sebesar 24,4 persen. Angka ini masih jauh dari angka prevalensi yang ditargetkan dalam RPJMN 2020-2024, yakni 14 persen.
Sementara itu, berdasarkan Riskesdas 2018 prevalensi obesitas pada balita sebanyak 3,8 persen dan obesitas usia 18 tahun ke atas sebesar 21,8 persen. Target angka obesitas di 2024 tetap sama 21,8 persen, upaya diarahkan untuk mempertahankan obesitas tidak naik. Ini adalah upaya yang sangat besar dan cukup sulit. Di Propinsi Jawa Tengah pada 2013 stunting di Jateng mencapai 37 persen. Jumlah itu turun di tahun 2018 menjadi 31 persen.
Sementara, data dari SSGI juga mencatat, angka stunting di Jawa Tengah (Jateng) turun hingga 7 persen selama 2021. Hal ini membuat angka kumulatif stunting Jateng saat ini berada di poin 19,9 persen. Capaian tersebut berhasil melampaui target Sustainable Development Goals (SDGs) yang meminta angka stunting harus di bawah 20 persen pada 2030 nanti.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menyatakan bahwa saat ini pihaknya sedang mendata kembali ibu hamil, balita, anak-anak, lansia dan penyandang disabilitas untuk kemudian dijadikan dasar untuk menentukan tindakan yang tepat untuk peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. “Siapa yang bisa mengerjakan itu? Kita semua, jadi bagi peserta pelatihan hari ini, tularkan ilmunya!”, kata Ganjar.
Pelatihan dan program ini merupakan kerjasama Danone Indonesia dan mitra Resourceful Parenting Indonesia (RPI), yang diikuti lebih dari 700 ibu-ibu PKK dan relawan dari Puskesmas di Kabupaten Purbalingga yang tersebar di 14 titik. Puskesmas yang tersebar di berbagai wilayah di desa-desa menjadi garda terdepan dalam pelayanan Kesehatan bagi ibu dan anak. Keberadaan mereka menjadi pelayanan kesehatan terdepan dari pemerintah dan bisa menjangkau masyarakat secara langsung.
Salah satu keunggulan dari program-program yang ada di Puskesmas adalah pemantauan rutin dari perkembangan balita, mulai dari usia 0 hingga 23 bulan yang terus dipantau dengan kartu sehat secara gratis. Balita dipastikan menerima ASI eksklusif dan ibu juga diberikan pengetahuan dan pemahaman terkait ASI.
Balita bisa dimonitor secara rutin oleh kader/ petugas yang dapat membantu mendeteksi bila ada kecurigaan ke arah stunting pada anak. Beberapa program di Puskesmas sebagai upaya pencegahan stunting adalah POPM (Pemberian Obat Pencegahan Pasal) cacingan, penanggulangan diare, sanitasi dasar, peningkatan gizi dan edukasi pola asuh yang sesuai dengan kebutuhan dan tahapan perkembangan anak.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, Jusi Febrianto, mewakili Bupati Purbalingga menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas dukungan semua pihak yang mewujudkan pelatihan dan peningkatan kapasitas kader kesehatan di Kabupaten Purbalingga. “Upaya bersama ini untuk mewujudkan SDM yang berkualitas untuk Indonesia, tidak saja secara keilmuan, tetapi juga secara Kesehatan” kata dr Jusi.
“Mereka dilatih untuk menangani masalah-masalah kesehatan perorangan maupun pelayanan kesehatan masyarakat secara rutin. Peningkatan kapasitas kader kesehatan sangatlah penting untuk memberikan pengetahuan tentang tugas dan peran seorang kader, sehingga diharapkan kedepan pelayanan Kesehatan akan lebih baik," kata Jusi.
Vice President General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto menyampaikan terima kasih atas kepercayaan terus menerus yang diberikan kepada Danone Indonesia, sehingga baik dari PT Sarihusada Generasi Mahardhika maupun PT Tirta Investama bisa terus berkontribusi memberikan edukasi nutrisi, hidrasi sehat dan kebersihan lingkungan yang menarik untuk anak anak dan juga keluarga.
“Tahun 2022 ini, Program Isi Piringku juga akan memberikan edukasi kepada para Ibu/orang tua, dengan tujuan memperkuat pemahaman gizi seimbang di masyarakat dalam upaya pencegahan stunting”, kata Vera.
Program “Isi Piringku” dikembangkan Danone Indonesia bersama Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB sejak 2017, berupa modul pembelajaran sebagai panduan edukasi gizi yang dapat digunakan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) atau TK (4-6 tahun). Tahun 2017-2021 program edukasi tersebut telah menjangkau 130,276 siswa dan 10,848 guru di 5,111 PAUD/TK yang berlokasi di 27 Kabupaten/Kota dan tersebar di 9 provinsi.
“Kedepannya, Danone Indonesia ingin terus mendukung kesehatan dan pertumbuhan anak Indonesia dengan menghadirkan program berkelanjutan, edukasi kesehatan dan lingkungan kepada masyarakat luas hingga kerjasama multipihak untuk mendukung generasi muda yang berkualitas dan berdaya saing untuk Indonesia," kata Vera.