REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Majalah Weekly Shonen Jump yang merupakan bagian dari Shueisha secara mengejutkan mengakhiri serial manga Ayashimon. Serial tersebut dinilai merupakan salah satu manga yang cukup menjanjikan dan secara singkat diakhiri oleh Shueisha, seperti yang dilansir dari ComicBook.
Serial itu berakhir sebelum mendapatkan kesempatan untuk bersaing dengan serial besar lainnya, seperti One Piece, Black Clover, dan My Hero Academia. Ayashimon yang merupakan karya dari mangaka Yuji Kaku tersebut berakhir hanya dengan 25 chapter.
Hal ini berbeda dengan karya Yuji Kaku sebelumnya yakni Hell's Paradise: Jigokuraku. Serial ini sukses di aplikasi Jump+ Shueisha dan juga sudah diterbitkan dengan total 13 volume.
Bahkan, Hell's Paradise: Jigokuraku juga akan diadaptasi dalam bentuk anime. Meskipun belum diketahui kapan secara resmi akan dirilis, namun adaptasi anime dari serial ini digarap oleh Studio MAPPA.
Dibandingkan dengan Hell's Paradise: Jigokuraku, Ayashimon menawarkan pandangan yang lebih ringan dari dunia kreatif Yuji Kaku. Cerita dalam serial Ayashimon sendiri berfokus pada anak laki-laki bernama Maruo.
Maruo digambarkan sebagai seorang penggemar manga Shonen Jump. Ia pun melatih dirinya sekuat mungkin seperti pahlawan yang diidolakannya dalam manga Shonen Jump.
Tiba-tiba, ia terseret dalam dunia yang penuh dengan kejahatan dan roh rahasia Ayashimon, serta dipenuhi dengan monster. Maruo pun bekerja dengan seorang gadis untuk membawanya kembali ke puncak kejayaan ayahnya.
Sayangnya, penggemar tidak dapat melihat kelanjutan dari cerita ini karena secara cepat diakhiri oleh Shueisha. Shueisha mengakhiri Ayashimon saat perjalanan ceritanya masih di tengah-tengah arc pertama.
Banyak penggemar yang kecewa dengan berakhirnya serial ini sebelum benar-benar 'dimulai'. Ceritanya sendiri berakhir saat Maruo menyadari apa yang ia perjuangkan dan penggemar tidak dapat melihat kelanjutan dari serial ini.