REPUBLIKA.CO.ID,KUDUS -- Bank Syariah Indonesia (BSI) Regional VIII Semarang mencatatkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga Maret 2022 mencapai Rp1,7 triliun atau mengalami pertumbuhan dibandingkan penyaluran tahun 2021.
"Pada tahun lalu, kami mencatat penyaluran KUR selama setahun hanya Rp1,4 triliun sehingga hingga Maret 2022 ada peningkatan sebesar Rp300 miliar," kata Regional CEO PT Bank Syariah Indonesia Regional VII Semarang Imam Hidayat Sunarto di Kudus, Kamis (2/6/2022).
Tingkat penyaluran KUR di masing-masing kantor BSI yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota, kata dia, cukup merata.Di antaranya, di Kabupaten Kudus, Pati, Purwodadi, Pekalongan, Sragen, Wonogiri, Purbalingga, Pemalang, hingga Purwokerto.
BSI memastikan penyaluran KUR tahun ini akan terus meningkat, seiring kondisi perekonomian masyarakat yang mulai bangkit setelah sebelumnya terdampak pandemi COVID-19.
Sementara itu, Branch Manager Bank Syariah Indonesia (BSI) Kantor Cabang Kudus A Yani 2 Hadi Suseno mengungkapkan hingga akhir bulan Mei 2022 penyaluran KUR untuk BSI Cabang Kudus A. Yani 2 mencapai Rp5,6 miliar.
Berdasarkan skema penyaluran, meliputi KUR super mikro dengan plafon pinjaman maksimal Rp10 juta, kemudian KUR mikro dengan plafon maksimal Rp100 juta dan KUR kecil plafon maksimal Rp500 juta.
Dari beberapa skema penyaluran tersebut, yang terbesar adalah skema mikro mencapai 60-an persen dari total penyaluran KUR hingga akhir Mei 2022. Sedangkan untuk KUR super mikro saat ini masih nihil.
Terkait dengan tingkat rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL), kata dia, untuk saat ini masih nihil. Bagi masyarakat yang hendak mengajukan pinjaman KUR, ada yang tanpa agunan seperti KUR super mikro maupun KUR mikro, sedangkan KUR kecil menggunakan agunan.