Jumat 03 Jun 2022 10:14 WIB

HKI Indonesia Ungkap Dua Kiblat Industri Saat Ini

Ada beberapa komitmen energi terbarukan yang telah dilakukan perusahaan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Kawasan industri halal. Ilustrasi
Foto: MCIE
Kawasan industri halal. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Himpunan Kawasan Industri (HKI) Indonesia baru saja menyelesaikan rapat koordonasi yang digelar di PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER). Ada 75 perusahaan kawasan industri di Indonesia yang menghadiri acara tersebut.

Ketua Umum HKI Indonesia, Sanny Iskandar menuturkan, industri harus berkiblat pada dua hal, yakni smart dan green. "Smart berkaitan dengan transformasi digital serta penggunaan teknologi informasi dan green berhubungan dengan penggunaan energi hijau," kata Sanny, Jumat (3/6/2022).

Sanny menjelaskan, rapat koordinasi yang digelar dimaksudkan untuk membahas permasalahan-permasalahan yang ada, agar kemudian dirumuskan mana yang menjadi prioritas dalam skala kerja, hingga nantinya diperjuangkan menjadi regulasi dan kebijakan. "Untuk itu, kami minta ada masukan-masukan dari seluruh pengelola kawasan industri di Indonesia," ujarnya.

Direktur Utama PT SIER, Fattah Hidayat mengaku, industri yang dipimpinnya telah menggunakan energi hijau, yang salah satunya adalah solar panel atap dalam rangka efisiensi energi terbarukan. SIER juga telah menyepakati kerja sama dengan PT Optima Integra Tehnika terkait pengembangan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Sementara itu, Direktur Operasi PT SIER, Didik Prasetiyono menjelaskan, perubahan teknologi menuju kendaraan berbasis baterai tidak bisa dihindari. SPKLU adalah salah satu infrastruktur yang diperlukan dalam lanskap energi hijau tersebut. Terlebih lagi pemerintah telah mengeluarkan regulasi terkait infrastruktur pengisian untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), yang memberikan kemudahan pada investasi SPKLU.

"Peningkatan adopsi penggunaan kendaraan listrik di Jawa Timur juga menjadi salah satu pertimbangan PT SIER dalam menyediakan fasilitas SPKLU di SIER. Ke depan kendaraan listrik bisa ekonomis kalau infrastrukturnya mendukung," ujar Didik.

Ia mengatakan, ada beberapa komitmen energi terbarukan yang telah dilakukan perusahaan seperti pengolahan air limbah yang terintegrasi, daur ulang limbah air menjadi air industri, pengembangan solar panel atap dan pembangunan SPKLU yang baru saja dilakukan penandatanganan kerja sama.

"Saat ini melalui SIER Energy, PT SIER mengimplementasikan awal solar panel atap di tiga lokasi. Yakni di SIER, IPAL SIER, dan IPAL PIER dengan kapasitas mencapai 430 kWp. Kami mengajak para tenant untuk bergabung dalam implementasi EBT solar panel ini. kalau bersama-sama pengelolaan dan biayanya akan semakin ekonomis," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement