REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki banyak sungai, danau, maupun air terjun yang biasa digunakan untuk berenang. Oleh karena itu, kasus tenggelam maupun hanyut di sungai acap terjadi di kehidupan masyarakat.
Untuk mengantisipasi kecelakaan tersebut, Ketua Mahasiswa Relawan Siaga Bencana (Maharesigana) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Rindya Fery Indrawan, menjelaskan fenomena itu. Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang dapat hanyut maupun tenggelam ketika berenang di sungai.
Pertama, masyarakat tidak mengetahui dengan baik karakteristik sungai tempat dia akan berenang. Ada sungai yang memiliki arus tenang, ringan, dan juga deras. Ada pula sungai yang di atasnya tenang padahal di bawahnya terdapat arus yang cukup deras.
"Mengenali karakteristik sungai akan membuat kita lebih berhati-hati jika akan berenang dan dapat meminimalisir kasus tenggelam maupun hanyut,” katanya.
Sebelum berenang, kata dia, sangat penting untuk melakukan pemanasan. Hal ini berguna untuk mengurangi risiko kram ketika sedang berenang di sungai. Penting juga untuk mengetahui kapasitas diri dalam berenang agar tidak hanyut maupun tenggelam.
Sementara itu, salah satu tim keamanan dan relawan UMM, Isnien Hadinata Gatot Putra menjelaskan, ada beberapa langkah yang bisa diambil ketika mengetahui seseorang tenggelam atau pun hanyut. Pertama, mencari bantuan sekitar dengan memanggil tim Search And Rescue (SAR), pemadam kebakaran, maupun warga sekitar.
Kedua, berusaha mengenali korban dalam kondisi sadar atau tidak. Jika korban dalam kondisi sadar, maka cari benda di sekitar yang dapat menjangkau korban seperti galah kayu, tali atau pun benda apung lain yang dapat dilemparkan ke arah korban.
Selanjutnya upayakan membawa korban ke tepi sungai. Jika berhasil, segera bawa korban ke puskesmas atau rumah sakit terdekat. Untuk korban dalam keadaan pingsan, penanganan yang dilakukan berbeda lagi.
Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menolong selain mencari bantuan adalah dengan berenang langsung maupun memakai perahu. Namun perlu diingat, pertolongan secara langsung harus diimbangi dengan peralatan keamanan yang memadai seperti pelampung.
"Setelah berhasil membawa korban ke tepi sungai, cek kesadaran korban, pernapasan, hingga denyut nadi. Lalu segera bawa korban ke rumah sakit terdekat,” ungkap pria peraih sertifikat Potensi Water Rescue tersebut.
Selain langkah-langkah menyelamatkan korban hanyut dan tenggelam, Isnien sapaan akrabnya juga memberikan saran untuk seseorang yang tidak sengaja hanyut terbawa arus sungai. Pertama, usahakan agar diri untuk tetap tenang dan tidak panik.
Kemudian, posisikan kepala berada di atas permukaan air. Langkah selanjutnya, yakni mencoba untuk meraih benda apapun di sekitar sungai untuk mengapung.
Setelah itu, sebisa mungkin berenang menuju tepian. "Disarankan untuk tidak melawan arus karena dapat menguras energi,” kata relawan SAR Trenggana Malang tersebut.