REPUBLIKA.CO.ID,MOJOKERTO -- Pemerintah Kota Mojokerto Jawa Timur mengenalkan cagar budaya kepada Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie salah satunya ke Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Hok Sian Kiong.
Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari dalam kesempatan itu juga mengajak Wali Kota Singkawang berkunjung ke SD Purwotengah yang dulunya merupakan tempat menuntut ilmu bagi Presiden pertama Soekarno. "Kota Mojokerto dan Kota Singkawang masing-masing memiliki warisan budaya yang menjadi kekhasan daerah masing-masing," kata perempuan yang akrab disapa Ning Ita dalam keterangan pers di Mojokerto, Rabu (8/6/2022).
Ia mengatakan budaya warisan dari Majapahit yang cukup kental kalau Singkawang kota seribu kuil jadi memiliki sejarah dan budaya nya masing-masing. "Nah ciri khas ini yang bisa dikolaborasikan disinergikan dalam membangun kota kita masing-masing yang memiliki potensi budaya yang menarik," katanya.
Ia mengatakan, di Klenteng Hok Sian Kiong ini, orang nomor satu dari Kota Seribu Klenteng menyempatkan diri untuk beribadah di sela-sela kunjungan kerjanya. Di dampingi pengurus TITD Gede Sidarta Wali kota Tjhai Chui Mie sembahyang pada masing-masing rupang dewa di klenteng yang berdiri sejak tahun 1823 ini.
Dari klenteng tertua di Kota Mojokerto, rombongan menuju SD Purwotengah di Jalan Taman Siswa. Di sekolah ini Ning Ita menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Mojokerto berusaha menjaga keaslian bangunan yang dulunya merupakan Sekolah Ongko Loro ini.
"Selain bangunan gedung, bangku dan papan tulis merupakan peninggalan yang otentik," kata Ning Ita kepada rombongan dari Kota Singkawang.
Atas sambutan Ning Ita ini, Wali kota Tjhai Chui Mie mengungkapkan rasa terima kasih. "Saya terima kasih sekali kepada Ibu Wali kota beserta jajarannya yang sudah terima rombongan kami dari kota Singkawang di mana tujuan kami ke sini karena ingin belajar kota pusaka yang ada di Kota Mojokerto," katanya.
Tjhai Chui Mie mengatakan bahwa berkunjung ke sekolah Soekarno mempunyai suatu nilai tersendiri. "Berkunjung langsung ke sekolahnya Bapak Presiden pertama, Bapak Insinyur Soekarno tentu ini punya sejarah, punya nilai untuk menyemangati kita, untuk ingat menjaga persatuan kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila membumikan Pancasila," ujarnya.