REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan surat keputusan (SK) pengangkatan sebagai aparatur sipil negara (ASN) provinsi setempat untuk formasi 2021 kepada 10.992 orang.
"Bekerjalah dengan baik, berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmoni, efektif dan kolaboratif (BERAKJLAK) secara core values ASN," ujarnya saat memberikan pembekalan kepada para ASN di Surabaya, Rabu (8/6/2022).
Ada 10.992 orang tersebut rinciannya terdiri dari 1.387 CPNS dan 9.605 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja sama (PPPK). Pada kesempatan itu Gubernur menyerahkan SK kepada perwakilan yang diikuti 1.870 orang secara langsung (luring) serta sisanya 9.122 orang menyaksikan secara daring.
Menurut dia, serangkaian tantangan akan menjadi tugas para ASN, salah satunya terkait pelayanan publik.ASN, kata Khofifah, harus memberikan layanan publik terbaik dan memberikan penguatan kembali karena selama ini sudah dikenal sangat baik.
"Terlebih, pada pertengahan Mei 2022 Jatim mendapatkan apresiasi karena mampu memberikan layanan minimum tertinggi se-Indonesia dengan skor nyaris sempurna, yakni 99,36," ucapnya.
Orang nomor satu di Pemprov Jatim itu juga berpesan kepada ASN yang sebagian besar merupakan guru, agar prestasi pendidikan harus tetap maksimal. "Dan yang tak kalah pentingnya adalah mampu menjaga ketahanan keluarga," kata mantan menteri sosial tersebut.
Sementara itu, Gubernur mengapresiasi kecepatan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim dalam memproses SK ASN Formasi 2021. Berdasarkan laporan Kanreg BKN II Surabaya, dari tiga proses untuk menerbitkan SK ASN baru ini, paling cepat prosesnya adalah Jatim.
Pada kesempatan sama, Pj Sekdaprov Jatim Wahid Wahyudi menuturkan proses rekrutmen ASN formasi tahun 2021 ini berjalan cukup panjang atau hampir setahun.
Total formasi yang dibuka dalam rekrutmen tahun 2021 adalah mencapai 12.088 lowongan, namun yang terisi sebanyak 10.992 lowongan.
Rinciannya, sebanyak 1.335 CPNS, 51 STAN, 1 STTD Kementerian Perhubungan, 501 PPPK nonguru, serta 9.104 PPPK Guru.
Menurut Wahid, formasi tidak terisi sejumlah 2.483 orang, yang mayoritas dari PPPK Guru. "Ini dikarenakan sampai sekarang belum ada informasi apakah akan dilaksanakan seleksi PPPK Guru tahap 3 atau tidak?," tutur pejabat eselon II yang juga Kepala Dinas Pendidikan Jatim tersebut.