REPUBLIKA.CO.ID,MOJOKERTO -- Pemerintah Kota Mojokerto, Jawa Timur, memberikan pelatihan pembuatan pakan mandiri kepada puluhan peternak yang tergabung dalam kelompok usaha bersama (Kube) bidang peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kota Mojokerto.
"Dengan pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para peternak di Kota Mojokerto," kata Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Mojokerto dalam keterangan pers, Kamis (9/6/2022).
Pada pelatihan yang menghadirkan Agustina Istiani selaku Sub Koordinator Sub Substansi Pakan dan Teknologi Peternakan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur sebagai narasumber, ia mengatakan, kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman pentingnya kandungan nutrisi di dalam pakan untuk pertumbuhan dan perkembangan budi daya ayam petelur dan pedaging. "Selain itu juga bertujuan untuk meningkatkan keterampilan Kube dalam membuat pakan alternatif untuk ternak mereka," katanya menambahkan.
Sementara itu, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan Pemerintah Kota Mojokerto masih mengalokasikan anggaran untuk bantuan permodalan bagi Kube yang masih konsisten dan fokus menggeluti bidang peternakan. "Kami dari Pemerintah Kota Mojokerto juga masih mengalokasikan anggaran untuk bantuan permodalan. Siapa yang masih komitmen, kosisten melaksanakan kegiatan ini, kami akan terus dampingi," ujar Ning Ita sapaan akrab Wali Kota.
Lebih lanjut petinggi Pemkot Mojokerto tersebut berharap agar Kube bidang peternakan yang masih bertahan menguatkan komitmen untuk konsisten melakukan budidaya ternak meski dengan keterbatasan lahan yang tersedia di Kota Mojokerto. "Yang masih bertahan akan terus kita lakukan pembinaan maka saya minta mereka berkomitmen dengan Pemerintah Kota akan tetap konsisten melakukan budidaya ternakini, akan terus kita dampingi," ujarnya.
Ia berharap melalui berbagai upaya pendampingan yang dilakukan Pemkot Mojokerto, Kube bidang peternakan di Kota Mojokerto akan mampu menjadi wirausaha yang memiliki daya saing dan akan terwujud kemandirian pangan. "Semoga hasilnya bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk kesejahteraan masyarakat," ujarnya.