Jumat 10 Jun 2022 06:34 WIB

Sleman Masih Kejar Capaian Booster

Vaksinasi tahap ketiga (booster) baru mencapai 36,12 persen.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Ilustrasi Vaksin Covid-19 Dosis Ketiga atau Booster
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Vaksin Covid-19 Dosis Ketiga atau Booster

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kabupaten Sleman per 7 Juni 2022 mengalami penurunan level dalam Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Bahkan, pada 8 Juni 2022, cuma tercatat satu kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Sleman.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Cahya Purnama mengatakan, saat ini selter-selter Covid-19 di Sleman tanpa pasien. Kemudian, positivity rate 0,39 persen, laju penularan 1,25 persen dan Bed Occupancy Ratio (BOR) 0,39 persen.

"Sedangkan, Case Fatality Rate 0,08 persen. Untuk itu, DIY masuk level satu," kata Cahya di Pendopo Parasamya Setda Sleman, Kamis (9/6).

Untuk capaian vaksinasi, vaksinasi tahap pertama Kabupaten Sleman sudah mencapai 101,3 persen dan vaksinasi tahap kedua 93,6 persen, sudah melampaui target 80 persen. Sedangkan, vaksinasi tahap ketiga (booster) baru mencapai 36,12 persen.

Kemudian, untuk vaksinasi anak tahap pertama sudah 103,10 persen dan tahap kedua 90,81 persen. Sedangkan, vaksinasi tahap ketiga (booster) memang masih belum ada ketentuan untuk anak-anak di bawah 16 tahun dan masih menunggu kebijakan pusat.

Ia menekankan, dengan melandainya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Sleman secara otomatis akan ada kebijakan-kebijakan mengikuti. Antara lain pelonggaran bagi masyarakat terkait protokol kesehatan seperti dalam menggunakan masker.

"Kasus sudah mulai melandai, siap-siap ke endemi, pemberdayaan ada di tangan masyarakat untuk menjaga angka yang sudah melandai agar tidak kembali melonjak," ujar Cahya.

Sebab, ia menekankan, salah satu kekhawatiran adalah berkembang varian-varian baru dari Covid-19. Karenanya, Cahya mengingatkan, peran serta aktif dari masyarakat untuk mendukung pencapaian sampai landai diperlukan dengan tidak meninggalkan prokes.

Ia berpendapat, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) maupun Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) perlu dipatuhi agar ke depan kita terbebas dari pandemi Covid-19. Sama seperti endemi-endemi lainnya, tetap ada kasus tapi sudah tidak berbahaya.

"Dengan prokes masyarakat bersiap menuju endemi," kata Cahya.

Menurut Cahya, seperti capaian vaksinasi tahap pertama dan kedua, untuk tahap ketiga untuk Kabupaten Sleman masih harus ditingkatkan agar kekebalan kelompok bisa terus pertahankan. Apalagi, animo masyarakat untuk booster sudah melemah.

"Target kita sebanyak mungkin booster bisa kita akses, kita kerja sama TNI/Polri dan BIN untuk meningkatkan capaian vaksinasi," ujar Cahya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement