REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, meyakini berdirinya Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang sebagai proyek strategis nasional akan mampu menyerap 287 ribu tenaga kerja.Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Batang Suprapto di Batang, Sabtu (11/6/2022), mengatakan bahwa pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang akan menjadi harapan pemerintah daerah untuk mengurangi jumlah angka pengangguran.
"Pada tahap awal Presiden Jokowi telah melakukan peletakan batu pertama pada tiga perusahaan. Tiga pabrik itu minimal akan menyerap 10 ribu sampai 15 ribu orang tenaga pada 2023 dan 2024," katanya.
Suprapto mengatakan saat ini pemkab sedang melakukan inventarisasi calon tenaga kerja yang memiliki kompetensi sesuai kebutuhan perusahaan di Kawasan Industri Terpadu Batang."Saat ini, kami terus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pengelola KIT Batang. Yang jelas, kami lagi berusaha mengutamakan warga daerah sendiri karena sudah ada regulasi Perbup 42/2021 yang mengutamakan warga Kabupaten Batang terserap di perusahaan KIT Batang," tuturnya.
Menurut Suprapto, kesenjangan kompetensi tenaga kerja menjadi permasalahan bagi pemerintah daerah karena tidak semua orang memiliki keahlian yang dibutuhkan sesuai dari perusahaan."Oleh karena itu, upaya kami adalah menyiapkan sarana dan prasarana balai latihan kerja yang tidak layak dan perlu dilakukan revitalisasi," katanya.
Ia mengatakan pihaknya sudah menyiapkan lahan seluas 2,4 hektare untuk dibangun balai latihan kerja yang direncanakan pada tahun ini sudah dimulai pembangunan gedung itu. Sesuai detailed engineering design (DED) 2021, kata dia, pemkab menganggarkan sebesar Rp 31,5 miliar.
"Tahun ini mulai dibangun dengan anggaran Rp 2 miliar kemudian pada 2023 dilanjutkan dengan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Batang dan Provinsi Jateng, kemudian 2024 menggunakan anggaran pemerintah pusat," katanya.