REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Bisnis perhotelan di Yogyakarta mulai kembali bangkit setelah situasi pandemi mulai melandai. Untuk pertama kalinya sejak pandemi dimulai di Indonesia 2020 silam, pemerintah Indonesia kembali mengizinkan masyarkatnya untuk melakukan mudik Idul Fitri bulan Mei 2022 lalu.
Selain itu, pemerintah juga telah mengeluarkan kebijakan mengenai pelonggaran penggunaan masker di ruang terbuka. General Manager Grand Inna Malioboro, Ni Komang Darmiati mengatakan hal tersebut memberikan dampak yang baik bagi pembukuan hotel.
"Kita sangat menikmati bulan Mei (2022-Red) kemarin ya. Lebaran, long weekend lumayan banyak. Ya, orang sudah nggak bisa ditahan lagi untuk traveling. Jadi, kita benar-benar hampir semua hotel sangat menikmati, nggak hanya Grand Inna saja karena di ring satu tapi hampir semua. Sangat luar biasa sekali bulan Mei kemarin,” ujar Ni Komang saat ditemui Republika di Grand Inna Hotel Malioboro, Selasa (14/6/2022).
Meskipun situasi pandemi sudah mulai melandai dan pemerintah telah mengeluarkan kebijakan pelonggaran penggunaan masker, namun penerapan aturan mengenai protokol kesehatan di Grand Inna Malioboro Hotel sama sekali tidak mengalami perubahan.
"Masih sama seperti yang kemarin (penerapan protokol kesehatan-Red). Kita tidak mengubah sama sekali ya. Yang kita mungkin juga lakukan sesuai dengan imbauan, tidak lagi meminta kepada tamu untuk mengikuti tes antigen seperti itu. Tetapi kayak PeduliLindungi mereka juga harus punya, kemudian memakai masker, mencuci tangan, itu tetap masih sama," jelas Ni Komang.
Ni Komang menjelaskan terdapat perbedaan penerapan pelayanan dalam menyajikan hidangan kepada tamu hotel ketika awal pandemi dengan saat ini. Jika pada saat pandemi, hidangan langsung disajikan kepada tamu, saat ini para tamu sudah dapat mengambil hidangan sendiri dengan menggunakan sarung tangan dan tetap menggunakan masker. Ia juga berharap setelah pandemi mulai melandai, tingkat keterisian hotel dapat terus penuh dan kembali normal seperti sebelumnya.