Jumat 24 Jun 2022 08:16 WIB

Sebanyak 100 Anak Yatim Piatu Tonton Film Gatotkaca di Yogyakarta

Untuk menjadi jagoan seperti Gatotkaca tidak harus dengan cara kekerasan.

Rep: c01/ Red: Fernan Rahadi
Frozz mengajak 100 anak yatim piatu dari Panti Asuhan Bina Insan Mandiri menyaksikan film Satria Dewa Gatotkaca di XXI, Jogja City Mall, Sleman, DIY, Kamis (23/6/2022). Hal ini dilakukan dengan maksud untuk mengajarkan kepada anak-anak nilai-nilai luhur dari Gatotkaca.
Foto: Fitria Nurochimah
Frozz mengajak 100 anak yatim piatu dari Panti Asuhan Bina Insan Mandiri menyaksikan film Satria Dewa Gatotkaca di XXI, Jogja City Mall, Sleman, DIY, Kamis (23/6/2022). Hal ini dilakukan dengan maksud untuk mengajarkan kepada anak-anak nilai-nilai luhur dari Gatotkaca.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN - Frozz mengajak 100 anak yatim piatu dari Panti Asuhan Bina Insan Mandiri menyaksikan film Satria Dewa Gatotkaca di XXI, Jogja City Mall, Sleman, DIY, Kamis (23/6/2022). Hal ini dilakukan dengan maksud untuk mengajarkan kepada anak-anak nilai-nilai luhur dari Gatotkaca.

Frozz dalam acara ini mengusung tema 'Jagoan Itu Cool' selaras dengan kepribadian Gatotkaca yang keren.  Brand Manager Frozz, Andreas Erwin mengatakan film karya Hanung Bramantyo ini diharapkan dapat menginspirasi bagi anak-anak muda Indonesia dan belajar dari sikap keteladanan yang dimiliki oleh Gatotkaca.

"Bahwa Gatotkaca merupakan karakter legendaris asli Indonesia yang digambarkan sebagai sosok pahlawan yang berjiwa ksatria, pemberani, mandiri, tetapi dia juga rendah hati, dan dia cool berpikir dingin dalam segala situasi dan kondisi," ujar Erwin dalam acara jumpa pers, Kamis (23/6/2022).

Ia juga menjelaskan, untuk menjadi jagoan seperti Gatotkaca tidak harus dengan cara kekerasan tetapi dapat dilakukan dengan bersikap jujur, berani berbuat baik, dan gemar membantu sesama dalam kehidupan sehari-hari.

Acara menonton bareng bersama anak yatim piatu ini pertama kali diselenggarakan di Kota Yogyakarta. Grup Brand Manager Frozz, Suyono menjelaskan pemilihan kota ini disesuaikan dengan latar belakang cerita yang berada di Yogyakarta.

"Film ini disutradarai oleh orang Jogja asli, Hanung Bramantyo, dan syuting pun paling banyak dilakukan di Jogja. Jadi, kenapa Jogja? Karena kota ini spesial di dalam film ini maupun dalam proses syuting," jelas Suyono.

Sementara itu, salah satu anak asuh Panti Asuhan Bina Insan Mandiri, Dika Sulamtri mengaku senang ketika ia dan teman-temannya diundang untuk menonton film pahlawan asli Indonesia.

"Bisa belajar dari Gatotkaca untuk tetap semangat, berpikir dingin dalam segala situasi, dan sabar." kata Dika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement