Jumat 24 Jun 2022 16:30 WIB

Kota Salatiga Mulai Gelar Vaksinasi PMK

Ada 55 botol vaksin PMK yang didapatkan untuk hewan ternak di Salatiga.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Petugas melakukan vaksinasi kepada hewan ternak di sentra ternak sapi perah.
Foto: dok. istimewa
Petugas melakukan vaksinasi kepada hewan ternak di sentra ternak sapi perah.

REPUBLIKA.CO.ID, SALATIGA -- Kota Salatiga, Jawa Tengah, mulai melakukan vaksinasi PMK tahap awal terhadap hewan ternak yang sehat. Vaksin ini disuntikkan untuk memberi kekebalan hewan ternak dari penularan PMK.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Salatiga, Henni Mulyani yang dikonformasi mengatakan, mulai Jumat (24/6/2022) ini dimulai pemberian vaksin untuk hewan ternak.

Menurutnya, Kota Salatiga menjadi satu dari delapan daerah di Jateng yang mendapat alokasi vaksin PMK tahap awal. Total, ada 55 botol vaksin PMK yang didapatkan untuk hewan ternak di Salatiga.

"Satu botol vaksin dapat digunakan untuk vaksinasi hingga 100 ekor sapi. Sementara untuk satu suntikan vaksin PMK pada hewan ternak ini dosisnya dua mililiter," ungkap Henni kepada wartawan.

 

Ia juga menjelaskan, hewan ternak yang divaksinasi adalah hewan ternak yang sehat. Untuk vaksinasi perdana di Kecamatan Tingkir yang menjadi kecamatan zona hijau PMK.

Dari 55 botol vaksin yang diterima, masih kata Henni,  akan disuntikkan untuk 5.500 hewan ternak yang terdiri dari sapi, kambing, dan kerbau.

Untuk kegiatan awal vaksinasi PMK di Kecamatan Tingkir hari ini menyasar 100 ekor sapi. Selanjutnya akan menyusul hewan-hewan ternak yang lain sambil menunggu pengiriman vaksin.

Henni juga menyampaikan data Dinas Pangan dan Pertanian Kota Salatiga per hari ini, ada 586 ekor hewan ternak yang telah terindikasi (suspek) PMK. "Delapan ekor hewan ternak di antaranya mati," tegasnya.

Pj Wali Kota Salatiga, Sinoeng N Rachmadi menambahkan, berbagai upaya terus dilakukan oleh Pemkot Salatiga untuk menekan penyebaran/penularan PMK.

Salah satunya dengan meluncurkan Mobil Unit Reaksi Cepat (URC) untuk merespons terhadap hewan- hewan ternak milik petani maupun warga yang terindikasi terpapar PMK.

"Pengawasan lalu lintas hewan ternak juga dilakukan untuk menekan penyebaran PMK melalui pengiriman hewan ternak dari dan ke luar daerah," jelas Sinoeng.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement