REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Market of Jogja Festival (Mojog) yang digelar pada Taman Kuliner, Depok, Sleman, DIY, diharapkan menjadi ajang bangkitnya sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Selain UMKM, pegiat seni juga mendapatkan panggung.
Ketua pelaksana Mojog Fest, Wajid Budi Lestarianto mengatakan, gelaran ini bagian dari program KSPSI. Didasari karena rasa tanggung jawab moral selain pada anggota, pihaknya mulai membuat suatu kegiatan untuk masyarakat.
"Selama kurun waktu dua tahun ini kan terdampak Covid-19, tidak hanya UMKM tapi juga pegiat seni dan lain-lain. Dan tahun ini sudah mulai melandai jadi kita berinisiatif untuk mengadakan kegiatan ini," katanya.
Selain untuk mendongkrak perekonomian UMKM, festival ini juga turut menyediakan panggung bagi para seniman untuk menampilkan karyanya.
"Peserta dari Sleman dan sebagian dari luar Sleman. Sehingga acara ini pun terbuka untuk siapa saja dan dapat dinikmati secara gratis juga. Dengan begitu, diharapkan dapat membangkitkan kembali semangat dan ekonomi masyarakat setelah terbatas selama dua tahun akibat pandemi Covid-19," katanya.
Sementara itu, salah satu peserta pameran UMKM, Niken Parwati, berharap ke depan festival ini dipersiapkan secara lebih matang. Pasalnya untuk saat ini ia merasa belum terlalu banyak pengunjung yang datang kemari.
Menurutnya festival ini masih perlu ditingkatkan aspek promosinya dari pihak penyelenggara. “Dari hari pertama festival, saya baru menjual satu dari barang dagangan saya, mungkin juga bukan pangsa pasarnya, soalnya harga produk saya rentang dari Rp 45-95 ribu an sedangkan yang kemari kebanyakan hanya membeli jajan. Hitungannya, pengunjung yang ke sini tidak banyak ” katanya.
Selain itu, Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa mengatakan, acara festival ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk memantik bangkit kembalinya geliat UMKM di Kabupaten Sleman akibat pandemi Covid-19.
"Saya berharap, setiap UMKM dapat optimistis menjalankan berbagai usaha, konsisten untuk meningkatkan kualitas produknya, serta membangun kepercayaan konsumen," kata Danang.
Selain itu, pemkab mengajak untuk saling mengevaluasi dari setiap UMKM agar saling memberi masukan. Harapan ke depannya semakin banyak pengunjung tertarik untuk mengikuti festival seperti ini.
"Membaiknya kondisi pasca pandemi memberikan angin segar untuk kemajuan dan perkembangan usaha," katanya.