REPUBLIKA.CO.ID,KULON PROGO -- Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat sebanyak 287 ekor dari 659 ekor hewan ternak yang positif Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sudah sembuh dan 373 ekor masih dalam penanganan.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Aris Nugraha mengatakan angka ini relatif masih rendah yaitu berkisar 0,35 persen dari angka populasi ternak di Kabupaten sejumlah 187.745 ekor. "Kami sedang berupaya terus menerus untuk melaksanakan pengendalian PMK ini dengan dukungan aparat TNI dan Polri," kata Aris, Selasa (28/6/2022).
Ia mengatakan Dinas sudah melakukan pencanangan vaksinasi PMK tahap pertama yang dipusatkan di Bendungan Lor. DPP Kulon Progo menerjunkan lima tim vaksinator yang beranggotakan para dokter hewan dengan target 100 ekor sapi pada hari pertama. "Kita dibantu Kementerian Pertanian melalui Dinas Pertanian DIY, memberikan vaksin 300 dosis. Vaksin ini diprioritaskan untuk sapi perah sesuai standar operasional prosedur (SOP), dan berada di zona hijau dan harapan kita diberikan kepada sapi yang belum akan dipotong sehingga mampu memberikan kekebalan," kata Aris.
Selain pencanangan vaksinasi, Pemkab Kulon Progo juga terus mengawal persiapan hewan ternak menjelang pelaksanaan kurban atau Idul Adha. Pemkab akan terus memonitor dan mengawasi mulai dari persiapan hewan kurban hingga pelaksanaan penyembelihannya. "Tahapan berikutnya kita akan mengawal persiapan hewan ternak untuk kurban, kita siapkan mulai dari pemeriksaan hewan hingga penyembelihan. Harapannya kita juga siap menerima vaksin tahap kedua, dan setelah Idul Adha kita akan genjot vaksinasi," kata Aris.
Sementara itu, Penjabat Bupati Kulon Progo Tri Saktiyana mengatakan vaksinasi ini merupakan upaya nyata pemerintah didukung sinergilintas sektoral dalam mencegah dan menangani penyebaran wabah PMK di Kabupaten Kulon Progo. "Ini bagian dari upaya riil kami untuk mengatasi PMK di Kulon Progo. Kami berharap kerja sama lintas sektor terus bareng-bareng sinergi untuk mengatasi PMK di Kulon Progo, dan laporan dari Dinas Pertanian DIY, di Kulon Progo paling tinggi tingkat kesembuhannya se DIY," kata Tri.
Tri juga terus mengingatkan kepada masyarakat bahwa PMK tidak menular ke manusia, justru interaksi manusia yang mampu menyebarkan PMK ke sapi-sapi yang lainya. "Sehingga diperlukan juga edukasi bagi seluruh masyarakat untuk mencegah penyebaran PMK," katanya.