Rabu 29 Jun 2022 17:58 WIB

KAI Ajak Masyarakat tidak Ragu Melaporkan Pelecehan Seksual

Kampanye ini memberi pesan agar masyarakat tidak ragu melapor ke petugas.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Warga membubuhkan tanda tangan saat kampanye pencegahan pelecehan seksual di stasiun.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga membubuhkan tanda tangan saat kampanye pencegahan pelecehan seksual di stasiun.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- PT KAI (Persero) Daop 6 melakukan kegiatan kampanye di Stasiun Yogyakarta untuk mencegah tindak kekerasan dan pelecehan seksual. Kegiatan ini dilakukan secara serentak di 14 stasiun di seluruh wilayah-wilayah kerja KAI.

Dalam kegiatan ini, KAI Daop 6 melibatkan berbagai pihak untuk ikut menyuarakan pencegahan kekerasan dan pelecehan seksual di layanan KAI. Seperti kepolisian, Semboyan Satoe Community, serta pekerja-pekerja KAI, terutama pekerja perempuan.

Manajer Humas Daop 6, Supriyanto mengatakan, kampanye serentak ini dilaksanakan dalam rangka menggugah kesadaran masyarakat luas agar tidak melakukan tindak kekerasan dan pelecehan seksual di transportasi umum. Khususnya, di kereta api.

Serentak, semua elemen yang terlibat melakukan imbauan untuk senantiasa mencegah tindak kekerasan dan pelecehan seksual melalui pengeras suara. Selain itu, KAI menyampaikan pesan pencegahan melalui spanduk, poster, pamflet, dan stiker.

"Ini penting untuk mengajak masyarakat supaya ketika menggunakan layanan KAI tetap saling menghargai dan menghormati sesama pelanggan, sehingga terwujud transportasi KA yang aman dan nyaman bagi seluruh pelanggan," kata Supriyanto, Rabu (29/6/2022).

Selama periode 2021 sampai Juni 2022, KAI telah melaksanakan 25 kali kegiatan sosialisasi anti tindakan kekerasan dan pelecehan seksual di stasiun-stasiun kota besar di Indonesia. Antara lain di Jakarta, Medan, Malang, dan Purwokerto.

KAI akan terus melakukan sosialisasi agar semakin banyak masyarakat teredukasi menjaga kesopanan. Supriyanto mengatakan, petugas KAI baik di stasiun maupun di kereta api akan terus bersiaga jika terjadi kekerasan dan pelecehan seksual.

Meski begitu, ia menekankan, KAI tetap meminta pelanggan agar tetap waspada dan melaporkan kepada petugas jika terjadi tindakan kekerasan dan pelecehan seksual. Maka itu, kampanye ini memberi pesan agar masyarakat tidak ragu melapor petugas.

"Melalui kampanye cegah tindak kekerasan dan pelecehan seksual di transportasi publik, kita mengajak seluruh masyarakat menjadikan kereta api moda transportasi yang menyenangkan bagi pelanggan saat bepergian jarak pendek atau jarak jauh," ujar Supriyanto.

Pada kesempatan itu, KAI Daop 6 mengajak masyarakat untuk menandatangani petisi antikekerasan dan pelecehan seksual di transportasi publik. Serta, membagikan souvenir kepada pelanggan-pelanggan yang ada di stasiun maupun di kereta api.

Sebelumnya, Menteri BUMN, Erick Thohir, memberikan penghargaan kepada kondektur yang melindungi pelanggan perempuan dari tindak pelecehan seksual. Erick turut menyampaikan apresiasi atas tanggapan KAI atas kejadian pelecehan tersebut.

Ia berpesan kepada seluruh masyarakat untuk tidak ragu melaporkan kepada petugas jika ada indikasi pelecehan seksual. Ketua Komnas Perempuan, Andy Yentriyani berharap, ada pedoman kebijakan yang berlaku secara internal dan eksternal KAI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement