REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Pemkab Sleman kembali menyerahkan Fasilitas Kesehatan Darurat Covid-19 (FKDC) Asrama Haji kepada Kanwil Kemenag DIY. Penyerahan tersebut dilakukan oleh Bupati Sleman, Kustini Purnomo, didampingi Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa.
Kepala BPBD Sleman, Makwan mengatakan, keberadaan Shelter Asrama Haji ini sangat membantu penanganan Covid-19 di Kabupaten Sleman. Terlebih, ia merasa, mobilitas masyarakat di Kabupaten Sleman tergolong tinggi selama pandemi berlangsung.
Ia mengingatkan, sejak Januari-Desember 2021 jumlah penghuni di Shelter Asrama Haji sebanyak 1.311 orang. Dari jumlah penghuni tersebut, penghuni yang ber-KTP Sleman di FKDC Asrama Haji sebanyak 921 orang atau sebesar 70,25 persen.
"Sedangkan, yang bukan ber-KTP Sleman namun berdomisili atau sedang bertugas atau berkunjung ke Kabupaten Sleman sebanyak 390 orang atau sebesar 29,75 persen," kata Makwan, Kamis (30/6/2022).
Asrama Haji tersebut sebelumnya telah dijadikan shelter, tempat karantina dan tempat isolasi bagi berbagai lapisan masyarakat Kabupaten Sleman. Baik yang memiliki KTP Sleman maupun domisili tapi KTP luar Sleman tanpa dipungut biaya.
Bupati Sleman, Kustini Purnomo, mengucapkan terima kasih ke Kemenag Sleman yang telah mengizinkan pemakaian Asrama Haji yang berada di Ring Road Utara tersebut. Terutama, sebagai shelter bagi penderita Covid-19 selama kurang lebih dua tahun.
Selain itu, ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang sudah mendukung kelancaran operasional Shelter Asrama Haji tersebut. Sebab, berkat dukungan itu, membantu Pemkab Sleman melaksanakan penanggulangan Covid-19 di Kabupaten Sleman.
Terutama, lanjut Kustini, memberikan pelayanan kepada masyarakat yang menderita Covid-19 dan harus menerima perawatan di Shelter Asrama Haji tersebut. Bersama dengan penyerahan Shelter Asrama Haji, diserahkan pula kembali tenaga pendukung.
Seperti tenaga pengelola logistik, PHL, keamanan dan tenaga kebersihan kembali kepada pengelola Asrama Haji DIY. Sedangkan, untuk relawan tenaga kesehatan dialihkan untuk bergabung dengan tenaga kesehatan di Shelter Rusunawa Gemawang.
"Saat ini, kami juga masih mempertahankan satu shelter Covid-19, yakni Shelter Rusunawa Gemawang. Shelter tersebut masih kita operasionalkan sebagai antisipasi jika terjadi kenaikan level status Covid-19 di Kabupaten Sleman," ujar Kustini.