REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengajak perguruan tinggi, BUMN, usaha kecil menengah, dan swasta bersinergi untuk membangun ekosistem di segala bidang.
"Mudah-mudahan mahasiswa Indonesia, universitas Muhammadiyah tetap menjadi pondasi ke depan dari transisi bangsa kita menuju perubahan baru," katanya saat mengunjungi Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (5/7/2022) sore.
Dalam kesempatan itu, Erick Thohir menyoroti industri halal di Indonesia yang belum masuk 10 besar dunia. Padahal, mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim. "Kalau kita bicara industri halal, belum masuk 10 besar. Yang masuk Amerika, Brasil, bukan Indonesia, mau ke mana bangsa ini," katanya.
Dalam kunjungan tersebut, Erick berkesempatan meninjau Gedung Penerimaan Mahasiswa Baru UMP serta memberikan bantuan program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) dari PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo kepada perguruan tinggi Muhammadiyah di Purwokerto itu.
Usai penyerahan TJSL, Menteri BUMN berkesempatan dialog dengan sejumlah mahasiswa Fakultas Farmasi UMP dan mendorong mereka untuk mengembangkan industri herbal. Sebelum mengakhiri kunjungan di UMP, Erick Thohir melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung UMP Business Tower dan Perpustakaan.
Saat ditemui wartawan, Rektor UMP Dr Jebul Suroso mengatakan pihaknya ke depan akan kembali mengundang Menteri BUMN untuk menyemangati UMP dalam rangka menuju platform digital perguruan tinggi.
"Ini adalah mimpi besar kita ke depan, perguruan tinggi itu menjadi lebih IT-base. Kemudian tadi kami mendapat bantuan dari dirut Pelindo, beberapa unit komputer, kami sangat bersyukur," katanya.
Ia juga mengaku bersyukur karena Menteri BUMN Erick Thohir menyemangati UMP dalam pembangunan gedung perpustakaan dan UMP Business Tower.
"Ini mudah-mudahan menjadi doa harapan keluarga besar UMP, ke depan kami memiliki bangunan, tempat berkumpulnya para milenial, generasi muda, untuk merancang proses transformasi kehidupan yang lebih baik," kata rektor.
Sementara itu, Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono mengatakan pada prinsipnya, program TJSL dari BUMN dikategorikan dalam tiga hal, yakni pendidikan, kesehatan, dan UMKM.
Menurut dia, pihaknya akan terus mengevaluasi daerah mana saja dan bentuk bantuan yang sesuai untuk daerah itu karena cakupan Pelindo seluruh wilayah Indonesia.
"Jadi seperti diketahui, 1 Oktober 2021 penggabungan Pelindo dan coverage kami dari Sabang sampai Merauke. Jadi ini cukup banyak, tentunya kami akan evaluasi mana yang paling membutuhkan dan tergantung dari budget yang ada," katanya.