REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pelaksanaan penyembelihan hewan kurban pada Idul Adha di Kota Yogyakarta tahun 2022 ini lebih banyak yang dilakukan di luar Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Hal ini menjadikan tidak banyak pemotongan hewan kurban yang dilakukan di RPH Giwangan.
Ketua Baznas Kota Yogyakarta, Syamsul Azhari mengatakan, tahun ini banyak panitia kurban yang melaksanakan penyembelihan hewan kurban di masjid dan mushala. Sehingga, kuota pemotongan hewan di RPH Giwangan masih banyak yang kosong.
"Kuotanya masih banyak yang belum terisi karena tahun ini masyarakat banyak menyelenggarakan di masjid masing-masing," kata Syamsul di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Kamis (7/7).
Pemotongan hewan kurban di RPH Giwangan sendiri dilakukan selama lima hari sejak 9-13 Juli 2022. Bagi panitia yang ingin melaksanakan penyembelihan hewan kurban di RPH, harus melakukan pendaftaran melalui Baznas Kota Yogyakarta.
Syamsul menjelaskan, kuota pemotongan hewan kurban di RPH Giwangan yang disediakan sebanyak 45-50 khusus untuk sapi pada 9 Juli. Namun, hingga saat ini kuota yang baru terisi sebanyak 20 ekor sapi dan untuk pemotongan kambing belum ada yang mendaftar.
Sedangkan, untuk tanggal 10 Juli disediakan kuota pemotongan sapi sebanyak 75-80 ekor. Untuk hari tersebut sudah ada panitia kurban yang mendaftar untuk pemotongan hewan kurban sebanyak 78 ekor sapi dan 29 ekor kambing.
Kuota pemotongan sapi pada 11 Juli juga disediakan sebanyak 75-80 ekor, namun baru 24 ekor sapi yang baru didaftarkan dan kambing yang didaftarkan sebanyak lima ekor. Untuk tanggal 12 Juli, sapi yang sudah didaftarkan untuk dipotong di RPH Giwangan sebanyak delapan ekor, namun untuk pemotongan kambing belum ada yang mendaftar.
"13 Juli, kuota (yang disiapkan) 75 sampai 80 ekor sapi, tapi masih belum ada yang mendaftar, untuk kambing juga belum ada yang mendaftar," ujarnya.
Pihaknya pun masih membuka pendaftaran penyembelihan hewan kurban hingga saat ini. Syamsul menyebut, pendaftaran akan tetap dibuka hingga H-1 Idul Adha 2022.
"Sampai H-1 masih kita buka (pendaftaran) karena kuotanya masih banyak yang belum terisi," jelas Syamsul.