REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Sebanyak 18 uni hunian sementara (huntara) untuk korban erupsi Gunung Semeru telah rampung dibangun. Sejumlah huntara ini merupakan bantuan dari Asosiasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Indonesia (APKESI),
Secara simbolis, bantuan ini diterima langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lumajang, Agus Triyono. Serah terima kunci dilakukan di Ruang Narrarya Kirana Kantor Bupati Lumajang, Kamis (7/7/2022).
Agung mengucap terima kasih atas donasi 18 unit huntara dari APEKSI. Bangunan huntara ini sangat membantu untuk proses pemulihan pembangunan. "Khususnya bagi masyarakat usai terdampak erupsi Semeru," katanya.
Wakil Direktur I Poltekkes Malang, Moh Wildan menjelaskan, Poltekkes pada dasarnya tidak hanya menangani pendidikan. Poltekkes juga berkewajiban dalam menangani kesehatan apalagi pada saat tanggap bencana.
Menurut dia, APKESI bergerak menjadi ujung tombak dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menuntaskan menangani permasalahan berkaitan dengan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, sebagai wujud tanggung jawab, APKESI mengerahkan anggotanya secara bergantian selama sebulan penuh di Candipuro.
Kemudian juga menghabiskan tiga bulan di Pronojiwo pada masa tanggap darurat bencana Erupsi Semeru yang terjadi pada Desember 2021 lalu. Di samping itu, APKESI juga membangun 18 unit hunian sementara untuk para penyintas erupsi Semeru.
Sebagai rasa tanggung jawab, pihaknya akhirnya berhasil menyelesaikan pembangunan huntara dengan baik. "Itu menjadi rumah yang cukup bagus dan representatif untuk para korban erupsi semeru," kata dia menambahkan