Jumat 08 Jul 2022 08:05 WIB
Inspira

Rezeki Itu Dekat

Ketika seseorang lahir, maka rezeki adalah salah satu yang sudah ditentukan untuknya.

Rezeki (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Rezeki (ilustrasi).

Oleh : Erik Hadi Saputra*

REPUBLIKA.CO.ID, Pembaca yang kreatif, rezeki adalah hal yang Anda tidak bisa menduganya. Kalau memang rezeki Anda, maka tidak akan kemana. Jika bukan rezeki Anda, maka seperti apa pun usaha Anda, maka tidak akan mendapatkannya. Begitulah pesan ketika saya mengisi talkshow dengan sahabat saya Haji Muhammad Agiel, Kepala SMK Bina Putra Jakarta di Podcast @amikomJogja pekan lalu.

Dalam satu bulan sudah tiga kali bolak-balik beliau ke Yogyakarta untuk mendampingi kunjungan siswa dan guru.

Saya pernah mengalami suatu kondisi sederhana. Ketika pulang malam setelah acara penting di kampus, saya melihat teman saya mendapatkan snack kotak yang besar. Snack yang diperolehnya itu dia dapatkan setelah selesai membantu acara pada malam itu.

Saya pun menuju ruangan acara dan melihat seseorang yang sedang duduk. Saya menyampaikan terima kasih dan pamit. Beliau membalas salam itu dan sepertinya tidak paham dengan maksud saya untuk melihat lagi ke ruangan itu.

Berlalu dari area parkiran saya mendengar suara-suara cerita bahagia dari gedung utama. Sepertinya mereka bersyukur sekali dengan selesainya acara pada malam itu. Persiapan yang lama rasanya terbayar sudah dengan hasil maksimal.

Saya berniat mau memotong jalan ke parkiran depan melewati ke arah gedung utama itu agar bisa bertemu mereka. Tentu dengan tujuan lagi, agar mereka menyadari kalau saya belum mendapatkan bingkisan snack besar, hehe. Namun saat hendak melangkah, saya berhenti, dan hati kecil ini mengatakan, "Sudahlah jika memang snack itu rezeki, nanti dia akan datang sendiri." Sekalian uji coba pada cerita sahabat saya tadi.

Saya pun berlalu dengan terus memilih jalanan area parkir menuju ke area depan. Tempat kendaraan saya di parkir. Ternyata panita sudah berpindah ke arah depan lobi utama untuk mengambil foto bersama. Akhirnya saya pun menyapa mereka dari jauh sambil melambaikan tangan.

Saya pun memasukkan tas ke kendaraan dan mengambil posisi untuk melanjutkan perjalanan pulang. Sambil mendengar suara riuh bahagia panitia, tiba-tiba seseorang berlari kecil ke arah saya, sambil mengatakan, "Pak Erik, maaf ini snack untuk Bapak".

Pembaca yang kreatif, itu adalah contoh sederhana mengenai urusan konsumsi. Bagaimana dengan urusan kita lainnya? Dari urusan presentasi, negosiasi, penjualan sampai penghasilan yang kita terima. Tugas kita adalah berusaha maksimal melakukan proses, menjalaninya dengan kuat dan tidak mengeluh dengan hambatan yang dilalui.

Seseorang mengetahui gaji bulanan yang diterima teman-teman kantornya agak syok melihat perbedaan nilai yang di dapat dengan teman-teman lainnya. Dia sempat menangis membandingkan dan mencoba untuk memahami kondisi realistis itu, walaupun dia tetap tidak kuat.

Saya bertemu dengannya dengan memberikan cara pandang yang semoga dia bisa terima. Ketika seseorang lahir, maka rezeki adalah salah satu yang sudah ditentukan untuknya.

Misalnya rezeki seseorang dalam hidup adalah sekian miliar. Sedangkan gaji yang dia terima sebagai pegawai jumlahnya hanya sesuai UMR. Sejumlah UMR itu jika diakumulasikan sampai purna tugas tetap saja tidak akan sampai pada besaran rezekinya.

Lalu dari mana rezeki lainnya? Allah SWT memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Allah memiliki hak prerogatif memberikan rezeki bagi hambanya. Yang diminta untuk kita lakukan adalah teruslah berusaha, bersabar dan melakukan kebaikan demi kebaikan untuk mendatang kemurahan rezeki.

Apalagi kelapangan dada, menerima semua yang ada. Tidak perlu pusing dengan orang dapat berapa. Pusinglah jika Anda tidak melakukan apa pun dengan rezeki yang Anda terima. Teruslah berpikir untuk memberi, semoga rezeki anda bertambah karena anda tidak hanya memikirkan diri Anda sendiri. Namun Anda juga memikirkan untuk terus berbagi pada orang lain di sekitar Anda.

"Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah" (QS.Al-Kautsar(108):1-2). Sehat dan teruslah terinspirasi.

 

*) Kaprodi Ilmu Komunikasi dan Direktur Kehumasan & Urusan  Internasional, Universitas AMIKOM Yogyakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement