Jumat 08 Jul 2022 17:09 WIB

95 Persen Anak di Kota Malang Ditargetkan Peroleh Imunisasi

imunisasi dapat memberikan perlindungan dari penyakit yang dapat dicegah.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Muhammad Fakhruddin
95 Persen Anak di Kota Malang Ditargetkan Peroleh Imunisasi (ilustrasi).
Foto: ARI BOWO SUCIPTO/ANTARA
95 Persen Anak di Kota Malang Ditargetkan Peroleh Imunisasi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Sebanyak 95 persen anak di Kota Malang ditargetkan bisa mendapatkan imunisasi. Hal ini diungkapkan mengingat Kota Malang dalam waktu dekat akan menyambut Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) yang dijadwalkan pada Agustus hingga September 2022.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Husnul Muarif mengatakan, pemberian imunisasi pada anak sangat penting. Pasalnya, imunisasi dapat memberikan perlindungan dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). "Termasuk di antaranya pencegahan campak-rubella, polio, tetanus pada ibu hamil dan bayi baru lahir, difteri dan pertusis," ucapnya di Balai Kota Malang, Jumat (8/7/2022).

Baca Juga

Menurut Husnul, BIAN ditunjukkan untuk imunisasi tambahan measles rubella (MR) bagi anak usia sembilan sampai dengan kurang dari 15 tahun. Kemudian juga ditunjukkan untuj anak di bawah 1 tahun yang belum mencapai imunisasi dasar lengkap.

Adapun mengenai pelaksanaan BIAN, kata dia, ini akan menerapkan pendekatan kewilayahan pada setiap puskesmas. Selanjutnya, juga akan bekerja sama dengan rumah sakit, klinik maupun bidan praktik mandiri.

Husnul mengungkapkan, sebanyak 39.971 anak termasuk proyeksi kelompok sasaran BIAN. Namun dia menargetkan cakupan imunisasi anak di Kota Malang dapat mencapai setidaknya 95 persen. Oleh karena itu, masing-masing puskesmas telah memiliki sasaran dan micro planning.

Menurut Husnul, sinergi bersama sejumlah stakeholder terkait akan terus dibangun. Langkah ini bertujuan agar masyarakat memahami pentingnya imunisasi anak dan tidak terjadi disinformasi atau hoax.

Adapun mengenai kesiapan tenaga, Husnul memastikan, semuanya sudah disiapkan dengan baik. Lalu untuk logistik, kata dia, semua akan dipenuhi Kemenkes melalui Dinkes Provinsi Jatim. "Aplikasi pendataan juga sudah siap dan saat ini kami terus promosi dan edukasi kepada masyarakat,” kata dia menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement