REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tujuh pasar dan satu mal di DIY sudah siap dengan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Mulai dari Pasar Beringharjo, Demangan, Pingit, Gamping, Imogiri, Argosari, dan Pasar Wates, serta Galeria Mal.
Tujuh pasar dan mal siap QRIS ini pun diresmikan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY dalam opening ceremony FEKDI 2O22 di Gedung Heritage BI DIY, Senin (11/7/2022). Pasar dan mal siap QRIS sebagai upaya dalam rangka mendorong pengembangan inovasi, khususnya di bidang ekonomi dan keuangan digital di Indonesia.
Plh Kepala Perwakilan BI DIY, Mohd Irwan mengatakan, launching ini diharapkan menjadi momentum untuk memersiapkan pasar tradisional dan pusat perbelanjaan memasuki era kenormalan baru. Ia menyebut, QRIS memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk bertransaksi secara digital.
Selain itu, katanya, juga banyak keuntungan bagi pedagang dan UMKM dengan menggunakan QRIS. Seperti membangun profil kredit untuk kemudahan mendapatkan pinjaman, transaksi tercatat dan langsung masuk rekening, sehingga mudah dimonitor.
"Tidak perlu uang kembalian, bebas risiko pencurian dan uang palsu, mengikuti tren pembayaran terkini, murah, dan bebas biaya bagi usaha mikro," kata Irwan.
Ia menyebut, BPD DIY dan Disperindag kabupaten/kota di DIY juga telah melakukan on-boarding QRIS sebelumnya. Hasilnya, di pasar Beringharjo terdapat 1.100 pedagang dan dua agen bank yang telah menggunakan QRIS.
Di Pasar Pingit, katanya, sudah ada 90 dari 108 pedagang dan satu agen bank yang telah menggunakan QRIS. Sedangkan, di Pasar Demangan sudah ada 55 dari 150 pedagang dan satu agen bank yang menggunakan QRIS.
Sementara itu, di Pasar Gamping ada 250 dari 430 pedagang yang menggunakan QRIS, di Pasar Imogiri ada 465 dari 600 pedagang dan satu agen bank yang menggunakan QRIS. Sedangkan, di Pasar Wates ada 50 dari 87 pedagang dan satu agen bank menggunakan QRIS.
"Adapun di Pasar Argosari terdapat 128 dari 154 pedagang dan satu agen bank menggunakan QRIS, di Galeria Mal terdapat 30 tenan besar serta satu Samsat Corner yang menggunakan QRIS," ujarnya.
On-boarding QRIS ini, katanya, diharapkan dapat direplikasi di seluruh pasar rakyat dan pusat perbelanjaan. Melalui sinergi yang terjalin baik antar berbagai stakeholder, pihaknya optimistis perluasan QRIS di pasar-pasar akan terus berlanjut.
"Peningkatan kegiatan transaksi di pusat perbelanjaan pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas sektor riil, seperti petani, produsen, maupun pedagang, yang akan membuat mulai pulihnya daya beli masyarakat sehingga mempercepat pemulihan ekonomi nasional," jelas Irwan.
Irwan juga menjelaskan, dalam mendukung pencapaian Program 15 Juta Pengguna Baru QRIS, di DIY ditargetkan sebesar 206 ribu pengguna baru. Per Mei 2022, DIY dikatakan memenuhi target dengan capaian sebesar 215.527 pengguna baru atau 104,62 persen dari target 2022.
Untuk nominal dan volume transaksi QRIS di DIY per April 2022 juga mengalami peningkatan, masing-masingnya sebesar 365 persen dan 187 persen (YoY). Nominal transaksi QRIS per April 2022 tercatat sebesar Rp 104,7 miliar, sedangkan volume transaksi QRIS tercatat sebesar 1,2 juta kali transaksi.
"Jumlah merchant QRIS per Mei 2022 tercatat sebanyak 428.635 merchant atau meningkat 21,78 persen dibandingkan capaian Desember 2021," katanya.