Selasa 12 Jul 2022 18:21 WIB

31 Bintara Asal Papua Digembleng Doktrin Kepolisian dan Persatuan Bangsa

Sebagai anggota Polri penting mendapatkan doktrin kepolisian.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Wakapolda Jawa Tengah, Brigjen Pol Abioso Senoaji, memberikan keterangan pers usai memberikan pengarahan kepada 31 orang Bintara Noken atau Bintara Polri asal pengiriman Polda Papua dan Polda Papua Barat yang telah menjalani masa orientasi kedinasan di wilayah Polda Jawa Tengah, di aula Mapolda Jawa Tengah, Selasa (12/7).
Foto: Dokumen
Wakapolda Jawa Tengah, Brigjen Pol Abioso Senoaji, memberikan keterangan pers usai memberikan pengarahan kepada 31 orang Bintara Noken atau Bintara Polri asal pengiriman Polda Papua dan Polda Papua Barat yang telah menjalani masa orientasi kedinasan di wilayah Polda Jawa Tengah, di aula Mapolda Jawa Tengah, Selasa (12/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sebanyak 31 orang Bintara Noken atau Bintara Polri asal pengiriman Polda Papua dan Polda Papua Barat yang telah menjalani masa orientasi kedinasan di Polda Jawa Tengah menerima arahan dan pembekalan doktrin kepolisian dari Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Abioso Senoaji.

Para bintara putra daerah Papua ini sebelumnya telah melaksanakan penugasan magang pada Direktorat Samapta Polda Jateng. Akhir Juli ini, ke-31 bintara Polri ini akan dikembalikan ke Papua dan Papua Barat untuk kemudian diterjunkan sebagai polisi aktif guna melayani masyarakat di daerah asal.

Usai memberikan arahan, wakapolda menyampaikan, para bintara putra Papua ini menerima pembekalan tentang hakekat penugasan seorang Polri. Sebagai putera-putera terbaik tanah Papua yang terpilih untuk mengabdi sebagai anggota Polri penting mendapatkan doktrin kepolisian.

Karena profesi Polri bukan hanya sebagai ladang pengabdian kepada negara, tetapi juga merupakan ladang ibadah. “Sehingga nantinya mereka juga harus mempertanggungjawabkan kepada Tuhan. Prinsip ini harus mereka bawa saat kembali bertugas melayani masyarakat di Papua,” tegas Abioso.

Wakapolda juga menyampaikan harapan agar para bintara ini juga mampu menerapkan doktrin-doktrin kepolisian saat bertugas di tanah kelahiran mereka di Papua dan terus menyuarakan semangat persatuan sebagai sesama anak bangsa Indonesia.

Selama mengikuti masa orientasi kedinasan di Polda Jateng banyak hal positif yang mereka peroleh selama di Jateng. Maka wakapolda juga meminta agar tetap menjadi anggota Polri yang betul-betul melayani masyarakat dan bukan sebaliknya.

Sebab para Bintara Noken ini baru melangkahkan karier di dunia kepolisian. “Ladang pengabdian yang sesungguhnya harus dapat dimanfaatkan dengan baik, mengingat masa dinas para bintara ini yang masih cukup panjang,” tegas Abioso.

Sementara itu, Kabag Kermadian Akpol, Kombes Pol Jeremias Rontini, selaku orang tua asuh para Bintara Noken selama berada di Polda Jateng ini menambahkan, ke-31 bintara asli Papua ini merupakan hasil didikan Sekolah Polisi Negara (SPN) di Papua dan berasal dari berbagai latar belakang.

Ada yang berasal dari keluarga petani, buruh perkebunan, maupun para pekrja kuli angkut. “Tujuan pengiriman mereka untuk melaksanakan orientasi dinas atau magang di Polda Jateng untuk menggali pengalaman dan belajar berbagai keterampilan kepolisian,” jelas Jeremias.

Antara lain, jelasnya, meliputi keterampilan berkomunikasi dan bernegosiasi yang memang sangat dibutuhkan oleh para Bintara putra asli Papua ini. Ilmu tentang negosiasi, cara melayani masyarakat secara santun yang ada di Jateng diharapkan bisa mereka serap dan nantinya dapat dipraktikkan saat bertugas di Polda asal.

Jeremias menambahkan, secara budaya dan bahasa yang digunakan memang berbeda, tapi metode dan bentuk ideal bagaimana melayani masyarakat pada intinya tetap sama dan nanti para bintara ini bisa menyesuaikan saat bertugas di Papua.

Pemilihan Polda Jateng sebagai tempat mereka belajar, juga bukannya tanpa alasan. Selama ini Polda Jateng dianggap sebagai wilayah yang memiliki dinamika tinggi namun memiliki situasi kamtibmas yang stabil.

Sehingga banyak nilai positif terkait pergaulan kemasyarakatan dan dinamika tugas kepolisian yang dapat diserap oleh para Bintara asli Papua selama berada di Jateng. “Karena selama di Jateng ternyata mampu menjalankan proses magang dengan baik,” tambahnya.

Sementara itu, salah seorang Bintara, Bripda Esau menuturkan banyak pengalaman kemasyarakatan yang diperolehnya selama di Jateng. Termasuk ilmu dan pengetahuan kepolisian yang didapat selama magang. Sehingga akan menjadi bekal saat bertugas di Papua nanti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement