Rabu 13 Jul 2022 14:34 WIB

MPLS Unik SDIT Nur Hidayah Solo di Hari Pertama Masuk Sekolah

Para murid dengan lantang menyebutkan sila demi sila Pancasila dengan runtut.

Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
Suasana MPLS hari pertama di SDIT Nur Hidayah Solo pada Rabu (13/7/2022).
Foto: Dokumen
Suasana MPLS hari pertama di SDIT Nur Hidayah Solo pada Rabu (13/7/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Memasuki tahun ajaran baru 2022-2023, SD IT Nur Hidayah Surakarta, Jawa Tengah, memberikan tantangan menghafal Pancasila pada Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Acara tersebut khususnya diikuti oleh murid-murid kelas II pada Rabu (13/7/2022) pagi.

Salah satu guru kelas II, Muhammad Ikhsan mengatakan, tantangan tersebut sebenarnya untuk me-review pengetahuan para murid. Khususnya, yang terkait muatan pendidikan kewarganegaraan serta wawasan kebangsaan. "Ternyata beberapa murid melampaui apa yang mereka pelajari di kelas I. Padahal mereka baru diajarkan tiga sila," ungkapnya

Kegiatan MPLS diawali majelis pagi yang berisi doa, murojaah hafalan, dan hikmah pagi di kelas masing-masing. Selanjutnya, ada perkenalan guru dan kegiatan menghias kelas. "Juga ada perkenalan guru dan yel-yel kelas, sebelum pembinaan ibadah shalat. Kegiatan diakhiri dengan mewarnai untuk menghias kelas," terangnya.

Beberapa murid mengacungkan jari dengan berani. Hal tersebut menjadi tanda kalau mereka hafal dan siap menyebutkan Pancasila dengan percaya diri.  Benar saja, ketika mereka dipersilakan untuk maju ke depan dan naik podium.

Para murid dengan lantang menyebutkan sila demi sila dengan runtut dan benar.  "Pancasila, satu, Ketuhanan Yang Maha Esa. Dua, Kemanusiaan yang adil dan beradab. Tiga, Persatuan Indonesia. Empat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Lima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Alvito Yusuf Aufanda (7), salah satu murid kelas 2B dengan lantang.

Murid-murid dan guru pun bersorak gembira, bertepuk tangan untuk memberikan apresiasi kepada murid tersebut. Bahkan salah satu guru membopongnya sebagai bentuk rasa bangga. Sementara itu, Azalea Hanania Nugroho (7), murid kelas 2D lainnya juga mengungkapkan rasa bahagianya.

Sebab, ia berhasil merampungkan tantangan gurunya. "Senang dapat menyelesaikan tantangan dari Pak Guru. Aku bisa menyebutkan Pancasila dengan lengkap. Aku sudah hafal dari kelas I, walaupun di kelas I baru diajarkan sila pertama, kedua, dan ketiga. Aku hafal karena pernah berlatih dan menang lomba Pancasila saat Perayaan Hari Kemerdekaan RI," terangnya.

Selain itu, Kepala Sekolah SDIT Nur Hidayah, Waskito, mengapresiasi kreativitas guru paralel dalam membuat kegiatan MPLS. Pasalnya, para guru dapat menghadirkan berbagai variasi, salah satunya menghafal Pancasila.

"Kami mengapresiasi kreativitas guru-guru paralel. Beragam aktivitas dihadirkan dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah. Salah satunya memberikan tantangan menghafal Pancasila," katanya.

Waskito berharap agar para murid tidak sekadar hafal Pancasila. Namun, ia berharap tapi juga menerapkannya dalam perilakunya sehari-hari.

"Mudah-mudahan dengan terus berproses mereka tidak hanya dihafal, tetapi memaknai dan mengamalkan dalam keseharian. Menjadi pribadi yang beriman bertakwa berakhlak mulia. Memiliki rasa kepedulian dan kemanusiaan. Menjaga persatuan dalam bermusyawarah untuk mewujudkan kesejahteraan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement