REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Setelah menerima pendanaan dari Apis Growth Fund II, dana ekuitas swasta yang dikelola oleh Apis Partners LLP tahun lalu, Doku umumkan akuisisi senangPay, salah satu penyedia layanan payment gateway online di Malaysia. SenangPay diakuisisi oleh Doku dan mendapat pendanaan sebesar 7,5 juta dolar AS.
Chief Operating Officer Doku, Nabilah Alsagoff menjelaskan, akuisisi SenangPay ini menandai awal dari ekspansi Doku ke luar negeri serta upayanya untuk menjangkau segmen bisnis yang lebih luas, terutama segmen UKM.
"Sebagai penyedia jasa pembayaran terkemuka di Indonesia dengan rangkaian produk pembayaran terluas, baik dari segi online mau pun offline, yang telah melayani lebih dari 150 ribu merchant, kami berharap dapat menawarkan produk-produk inovatif kami kepada bisnis serupa di Malaysia. Kami percaya bahwa kesempatan untuk masuk ke dalam pasar Malaysia semakin menarik mengingat latar belakang sosial budaya yang sama dari kedua negara," katanya dalam siaran pers, Kamis (14/7/2022).
SenangPay adalah layanan payment gateway online yang didirikan pada tahun 2015. Dikelola oleh SimplePay Gateway Sdn Bhd dan terdaftar di Bank Negara Malaysia sebagai penyedia Layanan Merchant Acquiring. SenangPay juga bekerjasama dengan Mastercard International sebagai Fasilitator Pembayaran (PF) untuk wilayah Asia Pasifik. Sebagai salah satu payment gateway online, SenangPay membantu para pebisnis Malaysia agar dapat menerima pembayaran dari pelanggan dengan mudah melalui berbagai metode, termasuk di antaranya melalui metode pembayaran kartu kredit, kartu debit, internet banking (FPX), dan bekerja sama dengan semua pemain besar e-Wallet di Malaysia.
Saat ini, SenangPay adalah salah satu dari lima penyedia layanan payment gateway terbaik di Malaysia yang telah melayani lebih dari 15 ribu merchant, dengan tim yang berjumlah lebih dari 45 orang.
Melalui akuisisi Doku, SenangPay berencana untuk memperkuat dan memperluas layanan di luar payment gateway online, mengadopsi layanan baru seperti e-Wallet, remittance, dan transaksi offline seperti Tap On Glass, M2M (mobile to mobile) dll.
Dengan penawaran baru ini, SenangPay memungkinkan para merchant untuk melakukan transisi dari model toko fisik ke versi digital, sejalan dengan inisiatif “Malaysia Digital” yang dibentuk oleh Pemerintah Malaysia.
“Ketika kami mendirikan SenangPay, kami berniat untuk membuat payment gateway alternatif untuk usaha kecil menengah terutama bagi pemilik bisnis yang tidak memiliki keterampilan teknis dan tidak terbiasa dengan digital tools. Mengoperasikan bisnis online bisa jadi mahal, sehingga kami memulai sesuatu yang lebih hemat biaya. Gateway kami terjamin dan kami menyediakan layanan yang dapat diandalkan berikut dengan dukungan yang berkualitas. Kami mulai melihat lebih banyak merchant menggunakan aplikasi kami. Jadi, saya yakin bahwa akuisisi ini bermanfaat dan diperlukan untuk pertumbuhan perusahaan, tim kami secara internal dan juga bagi merchant kami. Dengan menutup kesenjangan antara kedua negara, dan menggabungkan keahlian dari dua perusahaan, saya berharap dapat melihat peningkatan yang signifikan, baik dalam hal yang mungkin tidak pernah kami bayangkan sebelumnya, mau pun dalam area yang memang ingin kami tingkatkan," kata CEO SenangPay, Mansor Abd Rahman.
Sebagai bukti nyata market innovation SenangPay, perusahaan baru-baru ini meluncurkan aplikasi Senangzakat, suatu platform yang memberikan kenyamanan bagi pengguna dalam membayar berbagai macam zakat di Malaysia. Penawaran baru ini memiliki daya tarik yang kuat dan mendapatkan tanggapan positif dengan menekankan pengalaman ramah bagi pengguna. SenangPay juga telah dinobatkan sebagai “Top Performing Partner for Go eCommerce Onboarding Campaign & Shop Malaysia Online Campaign 2021” oleh Malaysia Digital Economy Corporation (MDEC) karena telah membantu pemilik bisnis online bermigrasi ke digital dengan cepat selama pandemi Covid-19 dan lockdown.