REPUBLIKA.CO.ID,PATI -- Pemerintah Kabupaten Pati, Jawa Tengah, menyatakan komitmennya memenuhi kebutuhan makan sehari-hari korban banjir bandang di Kecamatan Margoyoso dan Pati Kota yang berada di tempat pengungsian.
"Kami akan memberikan bantuan kebutuhan makan sehari-hari, mengingat kondisi korban banjir yang berada di tempat pengungsian tentu seadanya," kata Bupati Pati Haryanto usai rapat tanggap bencana di ruang Joyokusumo Sekretariat Daerah Kabupaten Pati, Jumat (16/7/2022).
Selain tidak bisa beristirahat dengan baik, kata dia, para pengungsi tentunya tidak bisa memasak seperti sebelumnya. Bahkan pakaiannya pun hanyut tersapu banjir.
Menurut dia, dalam menyelesaikan permasalahan soal banjir harus ada skala prioritas dengan mengutamakan warga yang tidak punya tempat tinggal. "Kesehatan para pengungsi juga harus diperhatikan karena mereka di pengungsian dimungkinkan tidak sebentar karena penyelesaiannya bisa berminggu-minggu karena berkaitan dengan infrastruktur," ujarnya.
Untuk itu, dia mengajak seluruh elemen agar bersama-sama membantu masyarakat yang terdampak banjir menyediakan kebutuhan makan, minum serta air bersih setiap harinya. Pemkab Pati juga akan mengerahkan armada untuk mengangkut sisa-sisa lumpur dan sampah dari pemukiman warga.
"Nantinya ada armada pemadam kebakaran juga dikerahkan, dari PMI juga disiapkan dalam rangka membantu pembersihan rumah itu, juga sekaligus membantu membersihkan jalan-jalan yang terkena lumpur dan tidak bisa dilewati," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Pati Saiful Arifin mengatakan, saat ini semua pihak harus menyatukan visi dan fokus dalam penanganan dampak pasca bencana yang terjadi. Di antaranya dengan membentuk tim gabungan yang bertugas sesuai bidangnya. Mulai distribusi makanan, obat-obatan, kebutuhan pokok serta penanganan tanggul jebol yang menjadi titik fokusnya.
Untuk memperbaiki tanggul sungai yang jebol, saat ini sudah disediakan escavator, sandbag dan geobag untuk perbaikan tanggul sementara.Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati mencatat ada 26 desa yang terdampak banjir akibat curah hujan tinggi di wilayah Lereng Gunung Muria, sedangkan rumah warga yang mengalami rusak berat hingga ringan ada 42 unit.
Sedangkan banjir terparah terjadi di Kecamatan Margoyoso tercatat ada enam desa terdampak, di antaranya di Desa Bulumanis Kidul tercatat ada 17 rumah, sebanyak enam rumah di antaranya rusak parah dan 11 rumah rusak ringan, di Desa Tunjungrejo terdapat delapan rumah rusak berat, dua rumah rusak sedang dan empat rumah rusak ringan.