REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Jajaran Polres Semarang masih mendalami motif di balik penembakan istri anggota TNI oleh orang tak dikenal (OTK), di jalan Cemara III, kompleks perumahan Grand Cemara, Kelurahan Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Senin (18/7) kemarin.
Sejauh ini, polisi telah mendapatkan sejumlah petunjuk dari keterangan saksi maupun hasil rekaman CCTV (kamera pengintai), baik yang ada di lokasi penembakan maupun di beberapa titik di sekitar lokasi penembakan.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar yang dikonfirmasi mengungkapkan, dari hasil penyelidikan sementara memang dapat disimpulkan adanya unsur perencanaan dari peristiwa penembakan terhadap korban R (34) ini.
Namun polisi tidak akan buru-buru menyimpulkan motif di baliknya. "Terkait dengan motif penembakan ini masih didalami dan seiring dengan proses penyelidikan yang dilakukan tentu motif ini akan menjadi bagian dari penyidikan nanti," ungkapnya, Selasa (19/7).
Kapolrestabes juga menjelaskan, kemarin telah dilakukan tindakan medis berupa operasi untuk mengangkat proyektil peluru yang ada di tubuh korban, oleh tim medis RS Hermina, Banyumanik sekitar pukul 15.00 WIB dan proyektil tersebut telah diamankan.
Sejak awal kondisi korban dalam keadaan tetap sadar, jadi dari rekaman CCTV pada tembakan yang kedua korban masih menuju teras rumah dan meminta tolong hingga pertolongan datang dari para saksi untuk dibawa ke rumah sakit.
Kemudian sampai proses pengangkatan proyektil, korban juga dalam keadaan sadar dan saat ini masih menjalani perawatan pemulihan di rumah sakit. Untuk korban secara lisan juga sudah diminta keterangannya.
"Namun untuk proses pemeriksaan secara yurisprudensi, tentu polisi masih akan menunggu perkembangan kesehatan yang bersangkutan memungkinkan untuk dilakukan pemerriksaan," lanjutnya.
Sedangkan terkait dengan unsur perencanaan dalam kasus ini, masih jelas kapolrestabes, telah diperkuat dengan hasil rekaman CCTV yang telah diekstrak oleh polisi. Karena hasil ekaman tersebut cukup jelas ketika para pelaku menngintai dan mengikuti korban.
Baik sebelum dan pada saat peristiwa penembakan dilakukan. Kemudian kendaraan yang digunakan para pelaku juga tidak dilengkapi nomor polisi dan para pelaku juga menutup wajahnya dengan sebo dan helem tertutup. "Sehingga dalam unsur perencanaan ini sudah memenuhi," kata Irwan.
Seperti diberitakan sebelumnya, terkait dengan peristiwa penembakan istri anggota TNI ini, Kapendam IV/Diponegoro telah menyampaikan kepada media massa, jika motifnya adalah pembegalan.
Namun dalam peristiwa yang terekam jelas melalui kamera CCTV, para pelaku langsung meninggalkan korban dan tidak ada barang berharga milik korban yang hilang diambil para Pelaku.