Rabu 20 Jul 2022 08:05 WIB

Gelombang Panas, Portugal Laporkan 1.000 Kematian

DGS sebelumnya melaporkan 238 kematian akibat gelombang panas dari 7 hingga 13 Juli.

Rep: Rizki Jaramaya/ Red: Fernan Rahadi
 Sebuah helikopter mengangkut air selama pemadaman kebakaran hutan bekerja di dekat Becerril de la Sierra, di pinggiran Madrid, Selasa, 12 Juli 2022. Gelombang panas, yang kedua untuk Spanyol dalam waktu kurang dari sebulan dan yang pertama tahun ini untuk Portugal, diperkirakan akan terjadi. berlangsung setidaknya sampai akhir pekan, kata para pejabat Selasa. Suhu yang sudah tinggi terus meningkat, meningkatkan kekhawatiran akan memicu kebakaran hutan yang lebih tidak terkendali
Foto: AP/Bernat Armangue
Sebuah helikopter mengangkut air selama pemadaman kebakaran hutan bekerja di dekat Becerril de la Sierra, di pinggiran Madrid, Selasa, 12 Juli 2022. Gelombang panas, yang kedua untuk Spanyol dalam waktu kurang dari sebulan dan yang pertama tahun ini untuk Portugal, diperkirakan akan terjadi. berlangsung setidaknya sampai akhir pekan, kata para pejabat Selasa. Suhu yang sudah tinggi terus meningkat, meningkatkan kekhawatiran akan memicu kebakaran hutan yang lebih tidak terkendali

REPUBLIKA.CO.ID, LISBON -- Portugal telah melaporkan lebih dari 1.000 kematian akibat gelombang panas. Otoritas kesehatan pada Selasa (19/7/2022) waktu setempat mengatakan, warga Portugal harus bersiap untuk mengatasi dampak perubahan iklim karena suhu terus meningkat.

"Portugal adalah salah satu wilayah di dunia yang bisa (lebih) terkena dampak panas ekstrem. Kami harus lebih dan lebih siap untuk periode suhu tinggi," ujar Kepala otoritas kesehatan Portugal DGS, Graca Freitas, Rabu (20/7/2022).

Suhu di seluruh Portugal melampaui 40 derajat Celsius pekan lalu.  Meskipun telah turun dalam beberapa hari terakhir, Freitas mengatakan, suhu mereka tetap di atas level normal untuk tahun ini.

DGS sebelumnya melaporkan 238 kematian akibat gelombang panas dari 7 hingga 13 Juli. Tetapi Freitas mengatakan, jumlah kematian kini telah meningkat menjadi 1.063 untuk periode hingga 18 Juli. 

Suhu tinggi, kekeringan yang sedang berlangsung, dan pengelolaan hutan yang buruk telah menjadi penyebab beberapa kebakaran hutan yang melanda Portugal.  Petugas pemadam kebakaran juga sedang memerangi kobaran api di negara-negara Eropa selatan lainnya, termasuk di Spanyol. 

Seorang peneliti di Fakultas Sains Universitas Lisbon, Carlos Antunes,  mengatakan, data menunjukkan bahwa sebagian besar kematian akibat gelombang panas telah melanda lansia.

Dia mengatakan jumlah kematian di masa depan akan tergantung pada tindakan pencegahan untuk melindungi diri mereka sendiri, termasuk bagaimana perawatan rumah merawat penghuninya dan adaptasi infrastruktur.

“Dengan adanya perubahan iklim kematian akan semakin meningkat, oleh karena itu kita harus mengambil langkah-langkah di tingkat kesehatan masyarakat untuk meminimalkan dampaknya," kata Antunes.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement