REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Lembaga Survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) merilis hasil survei terkait elektabilitas partai politik di Jawa Timur menjelang Pilkada serentak 2024. Direktur ARCI Baihaki Siraijt mengungkapkan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masih mengungguli partai lainnya di Jatim.
"Survei kita, PKB masih menempati peringkat pertama dengan elektabilitas 17,83 persen," kata Baihaki di Surabaya, Rabu (20/7/2022).
Baihaki menjelaskan, tingginya pemilih yang merupakan warga Nahdlatul Ulama (NU) menjadi faktor utama masih mendominasinya PKB di Jatim. Sejauh ini, kata Baihaki, mayoritas warga Nadhliyin di Jatim masih loyal terhadap PKB yang dirasa merepresentasikan Nahdlatul Ulama.
"Memang mayoritas pemilih NU atau masyarakat NU masih memilih PKB. Pengurus PKB Jatim ini juga sangat aktif turun ke warga NU," ujarnya.
Baihaki melanjutkan, untuk posisi kedua ditempati PDI Perjuangan dengan elektabilitas 16,5 persen. Baihaki melanjutkan, yang menarik adalah elektabilitas Partai Gerindra yang terus mengalami kenaikkan, bahkan telah mendekati elektabilitas PDIP. Elektabilitas Gerindra berada di posisi ketiga dengan raihan suara 14 persen.
"Gerindra ini mulai merangkak naik mendekati PDIP. Banyak faktor yang kami temukan di lapangan, salah satunya masifnya pengurus Gerindra turun ke daerah. Faktor lainnya juga memiliki Ketua (DPD Gerindra Jatim) dengan latar belakang NU," kata Baihaki.
Baihaki melanjutkan, survei ARCI dilakukan pada 25 Juni hingga 10 Juli 2022 dengan 1.200 responden. ARCI menggunakan metodologi multistage random sampling yang memiliki margin of eror kurang lebih 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Berikut hasil elektabilitas parpol di Jatim berdasarkan hasil survei ARCI:
1. PKB: 17,83 persen
2. PDI Perjuangan: 16,5 persen
3. Gerindra: 14 persen
4. Golkar 10,08 persen
5. NasDem: 8,17 persen
6. Demokrat: 6,17 persen
7. PPP: 4,25 persen
8. PKS: 3,58 persen
9. PAN: 3,25 persen
10. PSI: 2,58 persen
11. Perindo: 2,08 persen
12. Ummat: 0,33 persen
13. Gelora: 0,33 persen
14. Berkarya: 0,17 persen
15. Prima: 0,08 persen
16. Garuda: 0 persen
17. PKN: 0 persen
Tidak menjawab/tidak mengetahui: 10,58 persen.