Jumat 22 Jul 2022 08:26 WIB

Dugaan Asal Sumber Api Kebakaran Pabrik CV Saprotan Utama

Akibat embusan angin kencang, api cepat membesar dan meluas ke bangunan lainnya.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
Foto udara kobaran api yang membakar kompleks pabrik pengolahan pupuk CV Saprotan Utama di Desa Bandungrejo, Mranggen, Demak, Jawa Tengah, Kamis (21/7/2022). Belum diketahui penyebab serta kerugian akibat terbakarnya pabrik tersebut, sementara sejumlah mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan kobaran api.
Foto: ANTARA/Aji Styawan
Foto udara kobaran api yang membakar kompleks pabrik pengolahan pupuk CV Saprotan Utama di Desa Bandungrejo, Mranggen, Demak, Jawa Tengah, Kamis (21/7/2022). Belum diketahui penyebab serta kerugian akibat terbakarnya pabrik tersebut, sementara sejumlah mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan kobaran api.

REPUBLIKA.CO.ID, DEMAK -- Kebakaran yang terjadi di lingkungan pabrik CV Saprotan Utama, di Jalan Raya Semarang-Purwodadi Nomor 26, wilayah Desa Bandungrejo, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, kali pertama diketahui pada Kamis (21/7/2022) sekitar pukul 17.30 WIB.

Sumber api diduga berasal dari bangunan yang berada di bagian tengah di kompleks pabrik pengolahan pupuk ini. Dari bagian tengah, api yang berkobar hebat kemudian merembet ke bangunan lain yang ada di sekitarnya.

"Bahkan juga sampai di bangunan lain, yang lokasinya paling dekat dengan Rumah Sakit (RS) Pelita Anugerah," ungkap Kapolres Demak, AKBP Budi Adhy Buono yang dikonfirmasi saat meninjau proses pemadaman kebakaran.

Menurut kapolres, berdasarkan kesaksian para petugas keamanan pabrik setempat, api kali pertama terlihat dari bangunan tengah di kawasan pabrik ini. Akibat embusan angin kencang api kemudian cepat membesar dan meluas ke bangunan lainnya.

"Saksi pertama melihat api menyala pada jam 17.30 WIB, yang awalnya dari bangunan di bagian tengah kompleks pabrik. Api yang cepat membesar kemudian merembet ke bangunan lain yang ada di sekitarnya," jelas Adhy Buono.

Bahkan hingga titik terdekat dengan banhunan RS Pelita Anugerah yang akhirnya juga membjat para pasien dan tenaga medis panik. Upaya pemadaman secara darurat sudah coba dilakukan oleh petugas internal dengan menggunakan peralatan pemadam api ringan (apar).

Namun upaya pemadaman ini tidak cukup mampu mengatasi kobaran api yang cepat membesar dan meluas di dalam lingkungan pabrik. Sehingga lokal bangunan pabrik yang terbakar juga  terus bertambah.

Proses pemadaman api baru dapat dilakukan dengan intensif setelah mobil unit pemadam kebakaran milik Pemkab Demak yang juga didukung oleh armasa mobil pemadam Pemkot Semarang tiba di lokasi kebakaran. 

Karena proses pemadaman api  masih berlangsung, aparat kepolisian belum dapat memastikan apa yang menyebabkan terjadinya kebakaran hebat ini. Karena harus menunggu proses pemadaman benar-benar usai untuk kemudian dilakukan penyelidikan

Untuk olah TKP dan identifikasi  aparat kepolisian masih menunggu sampai situasi di lokasi yang terbakar betul- betul aman.  Baru kemudian Polres Demak dan tim labfor Polda Jawa Tengah akan turun melakukan olah TKP. "Yang jelas untuk korban jiwa nihil," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement