Jumat 22 Jul 2022 17:11 WIB

Mahasiswa UGM Juara NUS Food Tech Challenge di Singapura

Tim ingin mengatalisasi minat yang muncul dari daur ulang produk.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Mahasiswa UGM yang menjuarai NUS FoodTech Challenge.
Foto: Tangkapan layar
Mahasiswa UGM yang menjuarai NUS FoodTech Challenge.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Mahasiswa UGM kembali mengukir prestasi internasional. Tim Nescrave UGM berhasil menjuarai NUS Food Tech Challange 2022 yang digelar NUS Food Science & Technology Society dan NUS Enterprise dari National University of Singapore.

Tim terdiri dari empat mahasiswa UGM dan satu mahasiswa Justus Liebig University Giessen. Alma Mahira Lazuardani (FMIPA), Rojwa Legiana Rachmiadi dan Anette Geraldine (FEB), Deborah Patricia Lizar (FTP), serta Ersintya Swasthi Pramadhani (Kimia Pangan Giessen).

Kompetisi berlangsung 9 Mei-7 Juli 2022. Mereka menjadi jawara setelah sisihkan tim-tim kuat negara-negara lain. Ersintya mengatakan, mereka mengajukan gagasan pengembangan Nescrave (RTE Meal) bersama Nessential (Aplikasi Daur Ulang).

Gagasan ini berfokus kepada pembuatan produk Nestle baru untuk sarapan sehat. Adapun sasaran dari produk orang-orang yang terjebak dalam hustle (hiruk pikuk). Mereka ingin meningkatkan kesadaran tentang pentingnya sarapan dan daur ulang.

"Karena itu, kami ingin membuat produk Ready-to-Eat (RTE) yang bergizi untuk meningkatkan produktivitas para pecandu kerja di Asia Tenggara dan membangun aplikasi terintegrasi yang memicu minat untuk mendaur ulang," kata Ersintya, Jumat (22/7/2022)

Ersintya menjelaskan, sarapan instan dengan karbohidrat dan protein yang lebih baik penting bagi orang yang sering melewatkan sarapan. Memakai taro diperkaya ekstrak bunga kupu-kupu pengganti karbohidrat untuk nilai gizi lebih tinggi.

Kemudian, hidangan Asia seperti gyudon, bibimbap, dan rendang sebagai topping, tim membuat alternatif lebih sehat, namun lezat untuk individu dengan waktu terbatas. Bersama Nessential App, aplikasi terintegrasi untuk didaur ulang.

Tim ingin mengatalisasi minat yang muncul dari daur ulang produk. Pelanggan bisa mengumpulkan Nespoints dengan mendaur ulang produk Nescrave dan bermain game. Ersintya berharap, raihan ini menjadi motivasi untuk terus berprestasi.

"Berprestasi mengharumkan nama Indonesia dan UGM ke kancah internasional, juga menginspirasi kolaborasi mahasiswa Indonesia di seluruh dunia," ujar Ersintya.

NUS FoodTech Challenge merupakan kompetisi tahunan yang mempertemukan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. Untuk bertukar pikiran dan mengembangkan ide-ide teknologi pangan inovatif mengatasi masalah mendesak industri makanan saat ini.

NUS FTC 2022 bekerja sama dengan IFF, Nestle, dan Perkin Elmer. Dengan tantangan yang berfokus kepada penciptaan konsep baru makanan yang memiliki manfaat nilai tambah seperti kesehatan, keberlanjutan dan kesenangan untuk konsumen Asia.

Adapun rangkaian kompetisi terdiri dari pra-kompetisi berisikan lokakarya secara daring. Kemudian, babak penyisihan, pendampingan dengan pakar industri dan babak final, yang semua finalis menyampaikan gagasan mereka kepada dewan juri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement