REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Sebanyak 300 pelaku ekonomi kreatif Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, mengikuti Bimbingan Teknis Fotografi pada Senin - Rabu, 25 - 27 Juli 2022 di Ballroom Braling Grand Hotel. Pada acara pembukaan, Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi berpesan agar pelatihan/bimbingan ini dimanfaatkan betul-betul di tengah persaingan digital marketing.
"Saya rasa di seluruh lini sekarang membutuhkan fotografi. Jadi fotografi punya manfaat yang luar biasa. Makanya manfaatkan betul-betul bimbingan teknis ini. Jadi paling tidak, ada value, ada skill tambahan yang bisa dimanfaatkan," kata bupati.
Menurutnya hal yang penting dalam ekonomi kreatif adalah masalah publikasi atau pemasaran untuk memberitahukan kepada masyarakat luas. Salah satu upaya pemasaran atau digital marketing yang paling efektif adalah melalui sosial media, karena mudah, murah, cepat dan hampir setiap orang memiliki.
"Oleh karena itu di tengah persaingan ini kita harus punya skill. Jadi bagaimana nanti foto-foto yang kita unggah bisa atraktif, bisa menarik. Bagaimana foto yang kita hasilkan bisa menarik bagi orang lain, bisa mendatangkan pembeli (pengunjung) sehingga produk yang tampaknya biasa-biasa saja ini bisa kita olah dengan teknik fotografi untuk bisa atraktif," kata dia.
Fotografi menjadi sektor yang strategis karena saat ini berada di era digitalisasi atau Revolusi Industri 4.0. Jadi mau tidak mau harus bisa menyesuaikan.
"Jadi sekarang yang bisa survive adalah bukan orang yang pintar, tapi orang yang bisa mengikuti perkembangan zaman. Jadi rekan-rekan sekalian yang punya usaha di bidang UMKM, pariwisata kalau mau sustain atau terus berlangsung usahanya ya salah satunya harus bisa mengikuti perkembangan zaman," ujarnya.
Direktur Pengembagan SDM Ekonomi Kreatif yang diwakili oleh Sub Koordinator Edukasi 3A Kemenparekraf RI, R Mohammad Reza Purbaya berharap, melalui bimtek ini terlahir pelaku-pelaku ekonomi kreatif dan dapat menceritakan budaya dan daya tarik Purbalingga.
"Baik melalui karyanya, melalui fotonya, melalui pemanfaatan media digital, dengan berbagai pendekatan menarik," imbuhnya.
Acara ini diselenggarakan Kemenparekraf RI bekerja sama dengan anggota DPR RI Utut Adianto serta Dinporapar Purbalingga. Pada masing-masing hari, peserta sebanyak 100 orang pelaku ekonomi kreatif. Bimbingan ini menghadirkan narasumber praktisi fotografi ternama Dewi Sartika Bukit.
Wakil Komisi I DPR RI Utut Adianto mengakui hasil pelatihan tidak membuat seseorang seketika jadi ahli. Namun, ia berharap dari 300 peserta yang mengikuti ada 10 orang fotografer kaliber nasional yang mengangkat nama Purbalingga.
Utut juga berpesan agar peserta nantinya bisa mempromosikan wisata Purbalingga melalui hasil karyanya. "Purbalingga sudah punya berbagai macam potensi, yang belum adalah bagaimana mengekspos bahwa Purbalingga punya sudut-sudut wisata yang elok," katanya.