Senin 01 Aug 2022 15:09 WIB

Regulasi Baru, Para Angkat Berat Potensi Raup 4 Emas di Hari Pertama

Potensi emas yang bersumber dari kedua lifter tersebut bisa lebih dari dua.

Rep: C02/ Red: Muhammad Fakhruddin
Atlet cabor para angkat besi National Paralympic Committee (NPC) Indonesia Anto Boy membawa api obor saat torch relay atau pawai obor ASEAN Para Games 2022 di Stadion Sriwedari, Solo, Jawa Tengah, Ahad (24/7/2022). Indonesia menjadi tuan rumah ajang ASEAN Para Games XI 2022 yang akan mempertandingkan 14 cabang olahraga dan diikuti 11 negara-negara Asia Tenggara pada 30 Juli-6 Agustus 2022 mendatang.
Foto: ANTARA/Maulana Surya
Atlet cabor para angkat besi National Paralympic Committee (NPC) Indonesia Anto Boy membawa api obor saat torch relay atau pawai obor ASEAN Para Games 2022 di Stadion Sriwedari, Solo, Jawa Tengah, Ahad (24/7/2022). Indonesia menjadi tuan rumah ajang ASEAN Para Games XI 2022 yang akan mempertandingkan 14 cabang olahraga dan diikuti 11 negara-negara Asia Tenggara pada 30 Juli-6 Agustus 2022 mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Cabang olahraga (cabor) para angkat berat berpeluang besar menambah pundi-pundi medali emas Indonesia pada ASEAN Para Games (APG) 2022. Cabor mulai berlangsung di Paragon Hotel mulai Senin (1/8/2022). 

Merujuk regulasi terbaru di APG, potensi emas yang bersumber dari kedua lifter tersebut bisa lebih dari dua. Itu karena setiap kelas saat ini memperebutkan dua medali emas, yakni dari angkatan terbaik serta akumulasi jumlah angkatan. Aturan anyar tersebut tentu cukup menguntungkan Indonesia yang memiliki atlet-atlet handal di cabang para angkat berat.

Baca Juga

“Kami menargetkan dua emas di hari pertama. Namun bisa saja tim bisa meraih hingga empat emas dengan adanya aturan baru,” ujar koordinator pelatih Pelatnas Para Angkat Berat Indonesia, Coni Ruswanta, Minggu (31/7/2022) malam. 

Sementara itu, Coni menilai Ni Nengah Widiasih maupun Rani berpeluang besar menjadi yang terbaik dalam hal angkatan terbaik maupun akumulasi angkatan. Ni Nengah Widiasih dan Rani Puji Astuti akan tampil pada laga perebutan medali emas pada kelas 45 kilogram (kg) serta 61 kg. Coni mengakui bakal ada sedikit perubahan strategi menyusul perubahan regulasi tentang medali.

 “Kalau sebelumnya kan hanya fokus ke angkatan terbaik, sekarang ada potensi medali juga di total angkatan. Tentu ada sedikit siasat yang berbeda,” ujarnya. 

Selain itu, Coni mengatakan Widi, sapaan akrab Ni Nengah, hanya akan ditantang satu rival yakni Achelle Guion asal Filipina. Sedangkan Rani harus berkompetisi dengan peraih medali perak Paralimpiade 2000 Sydney, Somkhoun Anon. 

Sementara itu di sesi timbang berat yang digelar sehari sebelum kejuaraan mendapat apresiasi para atlet karena bisa menurunkan tingkat stress. Pada APG sebelumnya, timbang berat badan digelar beberapa jam sebelum laga.

“Sekarang tinggal fokus ke kompetisi aja. Semoga besok bisa memberikan yang terbaik,” kata Widi. 

Hari pertama perebutan medali bakal diawali laga kelas 41 kg dan 45 kg putri mulai Senin pukul 15.00 WIB. Setelah itu, kompetisi dilanjutkan untuk kelas 50 kg, 55 kg, dan 61 kg putri mulai pukul 15.50 WIB. 

Dokumen, sesi latihan para angkat berat Indonesia pada (28/7/2022).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement