REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta memastikan bahwa ketersediaan tempat tidur di rumah sakit daerah itu sangat aman, meski kasus konfirmasi COVID-19 dalam beberapa waktu terakhir mengalami kenaikan.
"Untuk bed occupancy rate (BOR) rumah sakit sangat aman, BOR RS lapangan apalagi, kan nol kasus yang diisolasi di rumah sakit," kata Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi Rahardjo di Bantul, Selasa (2/8/2022).
Menurut dia, masih amannya ketersediaan tempat tidur di rumah sakit itu, karena rata-rata kasus baru COVID-19 adalah tanpa gejala, apabila bergejala, gejalanya ringan, sehingga hanya isolasi mandiri di rumah, tidak perlu dibawa ke rumah sakit. "Jadi, tambahan kasus harian sebanyak 17 orang kemarin itu hampir semua isolasi mandiri. Tambahan kasus itu ada sedikit peningkatan dibanding bulan sebelumnya, tapi masih di bawah angka 20 per hari," katanya.
Agus mengatakan tidak ada gejala pada orang yang terpapar COVID-19 karena efektivitas dari vaksin, bahkan bagi yang sudah vaksin dosis tiga (penguat), tanpa gejala karena daya tahan tubuh sudah lebih baik. "Alhamdulillah vaksin kita sudah cukup baik, cakupan vaksinasi sudah cukup baik, sehingga mampu melindungi warga yang konfirmasi positif COVID-19 dan sangat sedikit yang mengalami gejala sedang, hampir semua gejala ringan, bahkan tanpa gejala," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya mengajak masyarakat yang belum mengikuti vaksinasi penguat, segera mengunjungi pelayanan vaksin setempat, apalagi pemerintah juga telah mensyaratkan pelaku perjalanan jarak jauh dan akses fasilitas publik harus sudah vaksin penguat. "Untuk vaksinasi penguat mulai ada peningkatan peminat dari masyarakat, sehingga Dinkes yang kemarin kita buka cuma hanya seminggu sekali tiap Jumat, sekarang sudah kita tingkatkan seminggu dua kali, Jumat dan Rabu," katanya.
Dia mengatakan rata-rata masyarakat yang mendaftar mengikuti vaksinasi penguat di Dinkes Bantul setiap hari mencapai 400 an orang, belum yang dilayani di Puskesmas. "Tiap Jumat dan Rabu yang vaksinasi penguat mencapai 400 sampai 500 orang setelah ada mandat persyaratan itu, sebelumnya cuma 100-an orang, padahal seminggu sekali. Di Puskesmas tetap ada pelayanan sesuai jadwal mereka," katanya.