REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Pemerintah pusat menargetkan Indonesia bisa mencapai swasembada gula nasional pada 2025. Sebab itu, sejumlah pabrik termasuk Pabrik Gula (PG) Kebon Agung didorong untuk meningkatkan produksi gula.
Direktur Utama (Dirut) PG Kebon Agung, Didid Taurisianto mengatakan, pihaknya telah berkomitmen untuk membantu swasembada gula nasional. Pertama, PG Kebon Agung berusaha untuk melakukan perluasan lahan. "Walaupun ini sulit, tetap kita akan lakukan," ucap Didid saat ditemui wartawan di PG Kebon Agung, Kabupaten Malang, Kamis (4/8/2022).
Untuk PG Kebon Agung, Didid mengaku sulit melakukan perluasan lahan di Kabupaten Malang. Bahkan, untuk mencapai 1.000 hektare (ha) per tahun saja sulit dilakukan. Hal ini karena masalah geografi dan perkembangan industri jenis lainnya yang begitu masif.
Melihat kondisi tersebut, maka pihaknya berusaha melakukan pembaruan mesin-mesin agar lebih efisien. Selain itu, juga berupaya meningkatkan kualitas kebun dengan memunculkan varietas baru. Hal ini berarti dalam satu luasan lahan yang sama setidaknya bisa menghasilkan hasil lebih baik dibandingkan sebelumnya.
Ada pun total lahan tebu yang dikelola PG Kebon Agung saat ini sekitar 24 ribu hektar (ha). Sementara itu, hasil gula dari PG Kebon Agung dan PG Trangkil di Jawa Tengah sekitar 196 ribu sampai 200 ribu ton per tahun. Dengan kata lain, kontribusi produksi gula secara nasional dari perusahaannya sekitar delapan sampai 10 persen.
Dalam program swasembada gula nasional, pemerintah menargetkan hasil produksi gula bisa mencapai 3,2 juta ton pada 2025. Namun saat ini produksi gula Indonesia masih pada angka 2,3 juta ton per tahun. Hal ini berarti Indonesia masih defisit sekitar 850 ribu ton per tahun.
Di samping itu, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, Badan Pangan Nasional (BPN), I Gusti Ketut Astawa menyatakan, terdapat target peningkatan luas areal untuk mencapai swasembada gula nasional. "Ada peningkatan luas areal sebanyak 700 ribu hektar. Itu poin pentingnya. Dengan demikian, arahnya pasti akan ada swasembada," ucapnya.
Untuk mencapai hal tersebut, pihaknya saat ini masih menyiapkan regulasi. Regulasi ini akan mengarah pada upaya peningkatan areal lahan tebu. Kemudian secara otomatis berusaha meningkatkan produksi gula lalu swasembada.