REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Maria Goreti berhasil memenangkan emas pertamanya dalam ajang Internasional, yakni ASEAN Para Games (APG) 2022 di Solo Jawa Tengah. Namun, medali emas tersebut berawal dari perjuangannya melawan trauma.
Maria menceritakan bahwa olahraga inilah yang membuatnya bangkit dari keterpurukan. Ia diajak teman untuk bangkit pasca tragedi tersebut.
"Ketika menikah saya dikaruniai seorang anak, namun Tuhan memanggilnya hingga akhirnya saya depresi. Tapi ada teman yang mengajak saya latihan setelah itu dan bilang ayo latihan daripada mikirin itu ayo kita bangkit," katanya usai pertandingan, Kamis (4/8/2022).
Setelah memenangkan medali cabang olahraga (cabor) ateltik kelas T54 nomor putri 400 meter (m) dengan catatan waktu 01:02 menit, Maria mengaku sangat senang. Ia juga berterima kasih kepada National Paralimpik Committee (NPC), suaminya yang selalu mendukung dan semua pihak yang berjasa.
"Senang banget pokoknya. Semua ini buat Indonesia, para tim NPC, pelatih saya yang mendidik saya dari nol sampai saat ini. Selain itu juga buat seluruh warga Indonesia yang telah menyelenggarakan ajang ini sehingga kami bisa berlomba di 2022 di Solo," ucapnya.
Selain itu, Maria mengaku masih haus akan prestasi bidang ini. kedepannya ia memasang target tinggi untuk berlaga di Asia Para Games di Guangzhou.
"Menurut saya jangan sampai puas di sini kalau olahraga. Karena saya baru juga untuk ajang ateltik saya sangat bersyukur. Tapi Kedepannya di ajang tingkat level Asia harapannya saya masih bisa membawa pulang medali untuk bekal Paralimpik di Paris. Tapi yang paling penting adalah setiap tahapannya," katanya.
Sebelumnya Maria sudah dipanggil untuk APG 2019 Philipina. Namun karena ada pandemi event tersebut ditiadakan.
"Dulu dipanggil tapi tidak jadi karena ada Covid-19 dan dipulangkan. Sedangkan yang di vietnam gagal jadi tuan rumah. Untungnya di Indonesia menyediakan wadah untuk kita yang akhirnya bisa bertanding," katanya.