REPUBLIKA.CO.ID,PASURUAN -- Vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) tahap pertama di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, sudah mencapai lebih dari 92 persen atau sekitar 35.940 ekor sapi yang telah divaksinasi.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan Diana Lukita mengatakan kesadaran para peternak atau pemilik sapi untuk menyuntikkan vaksin pada sapi-sapi mereka sudah mengalami peningkatan. "Sehingga, jumlah sapi yang disuntik semakin banyak," ujarnya.
Ia mengatakan, sekarang kesadaran peternak agar mau menerima vaksin PMK sudah mulai meningkat. "Meskipun masih saja kami temukan peternak yang menolak vaksinasi," ucapnya.
Untuk mendukung kelancaran vaksinasi PMK, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan juga sudah menyiapkan sarana prasarana yang diperlukan. Termasuk para petugas di lapangan yang terdiri dari medik vet, paramedik vet, inseminator, serta penyuluh atau non medik hingga dibantu TNI Polri.
"Kami libatkan seluruh petugas untuk bahu membahu. Mulai dari paramedik, inseminator, medik vet, penyuluh dan semua pihak yang membantu kelancaran vaksinasi PMK," ujarnya.
Lebih lanjut Diana menerangkan, selain vaksinasi upaya lainnya yang dilakukan pihak pemerintah untuk mengantisipasi dan menanggulangi PMK yakni pengaturan lalu lintas hewan ternak yang dilakukan secara ketat.
Pemerintah Kabupaten Pasuruan juga mengaktifkan pos lintas ternak yang secara aktif memeriksa hewan ternak yang melintas seperti mengecek kelengkapan dokumen yang harus dibawa. "Kami masih lakukan pengaturan lalu lintas hewan ternak dan mengaktifkan pos lintas ternak. Semua untuk mengantisipasi penyebaran PMK agar tak semakin meluas," ujarnya.