REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON -- Wali Kota Cilegon Helldy Agustian memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan bedah buku bertema “Membangun Loyalitas di Era Disrupsi: Sebuah Refleksi Kinerja PNS di Pemerintahan Kota Cilegon” di Aula Kecamatan Cilegon (4/8/2022) lalu.
Kegiatan bedah buku juga dibarengi dengan pelantikan Organisasi Satuan (Orsat) Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Kecamatan Cilegon.
Pada kesempatan itu, Helldy Agustian menjelaskan buku karya alumni Doktoral UNJ Tubagus Hkualizaman hadir untuk menarasikan pentingnya kinerja ASN di kota Cilegon yang mesti siap menghadapi sekaligus beradaptasi dengan era disrupsi.
Helldy menyebut era disrupsi saat ini menuntut kemampuan kinerja ASN untuk menggeser dari pola konvensional menuju cara kerja profesional berbasis teknologi
“Prinsip itu selaras dengan pembangunan yang sedang berlangsung di Pemkot Cilegon agar mendapat dukungan dari kinerja ASN yang optimal,”katanya
Helldy menyebut saat ini Pemkot Cilegon yang ia pimpin tengah mempersiapkan pembangunan SDM untuk mendukung era disrupsi seperti pemberian beasiswa pendidikan Pemerintah Kota, pembuatan aplikasi ojek pangkalan (opang) di kampung-kampung serta pegelolaan bank sampah yang mendapat dukungan Pertamina.
Program-program tersebut kata Helldy selaras dengan upaya penguatan SDM di era disrupsi oleh Pemkot Cilegon. Tentunya suksesi program itu kata Helldy juga harus didukung dengan kinerja PNS yang professional, bertanggung jawab dan melek teknologi.
Helldy Agustian juga menyebut buku karya Tugabus Hkualizaman menarasikan pembahasan mengenai mekenisme kerja ASN sebagai abdi negara saat ini sudah bersinergi dengan era disrupsi. Paradigma kerja berbasis kompetensi teknologi merupakan arah yang terus dikembangkan untuk kinerja ASN di masa kini dan di masa mendatang.
“Pola kerja sekarang ini kuatnya dari aspek digital yang notabene kerja menjadi lebih cepat, akurat dan efisien,” katanya.
Helldy juga mengungkapkan bahwa kajian buku ini memberi pemahaman bagaimana prinsip kerja yang harus didasari oleh based on planning dan based on proces dari situasi atau era disrupsi itu sendiri.
“Proses disrupsi merupakan tantangan bagi ASN, supaya ASN dapat menangkap peluang dalam upaya membangun loyalitas dan integritas kerjanya saat ini,” katanya.
Helldy Agustian berharap kajian dalam buku itu menjadi saran konstruktif untuk reformasi birokrasi dalam penguatan dan sekaligus dapat membangun loyalitas kinerja PNS di daerah yang ia pimpin saat ini yaitu Kota Cilegon.
Achmad Siswanto selaku dosen Universitas Negeri Jakarta melihat penguatan literasi kajian kinerja PNS di era disrupsi saat ini menjadi penting dipahami melalui buku karya Tugabus Hkualizaman.
Menurutnya, kajian dalam buku itu dapat memberi ruang terhadap sarana evaluasi dan dapat menjadi rekomendasi dalam meningkatkan kinerja dan loyalitas PNS di masa disrupsi saat ini, khususnya di kota Cilegon sebagai locus kajiannya.
“Tentunya pola kerja di era disrupsi juga harus didukung dengan pengetahuan dan perubahan mentalitas kerja dari pola lama ke pola yang lebih manusiawi, efektif dan efisien sebagai PNS,” katanya.
Achmad Siswanto berharap kajian buku mengenai loyalitas kinerja PNS di Era Disrupsi, sekaligus dihadiri oleh Walikota Cilegon Helldy Agustian dapat menjadi rekomendasi dan referensi dalam meningkatkan kinerja PNS yang cakap dimasa kini dan kerja PNS ke depannya.
Buku karya Tubagus Hkualizaman yang merupakan lulusan Doktor Universitas Negeri Jakarta merupakan hasil kajian disertasinya selama kuliah di kampus itu.
Sementara itu Dodi Setiawan Ketua Organisasi Satuan ICMI Kecamatan Cilegon berharap kehadiran buku itu dapat menjadi referensi untuk mengawal agenda-agenda pembangunan pada anggota organisasi satuan ICMI tingkat Kecamatan di Kota Cilegon.
Dirinya berharap hasil penelitian Disertasi yang telah dibukukan itu akan menjadi rekomendasi bagi pemerintah Kota Cilegon dalam menunjang kinerja PNS atau ASN di era Disrupsi.