Senin 08 Aug 2022 14:39 WIB

PMI Lakukan Orientasi ke Pengemudi Ambulans di DIY

Pengemudi ambulans memiliki peran sangat penting untuk menyelamatkan pasien.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
PMI Lakukan Orientasi ke Pengemudi Ambulans di DIY (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
PMI Lakukan Orientasi ke Pengemudi Ambulans di DIY (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Palang Merah Indonesia (PMI) DIY, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) DIY dan Universitas Achmad Yani (Unjaya) menggelar orientasi pengemudi ambulans. Diberikan kepada 100 pengemudi dalam Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB).

Orientasi menghadirkan pemateri PMI DIY yang membahas tentang lambang, regulasi umum dan etika pertolongan pertama. Lalu, Dinas Kesehatan DIY membahas regulasi ambulans dan Ditlantas Polda DIY membahas norma dan etika mengemudi ambulans.

Baca Juga

Materi norma dan etika dalam mengemudi ambulans sendiri disampaikan berdasarkan apa yang sudah diatur dalam Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Ada pula narasumber Unjaya yang menyampaikan materi tentang psikologi kru ambulans.

Wakil Ketua PMI DIY, Haka Astana Widya mengatakan, saat kondisi kegawatdaruratan pengemudi ambulans memiliki peran sangat penting untuk menyelamatkan pasien. Jadi, pengetahuan, keterampilan dan psikologis pengemudi ambulans harus disiapkan.

"Orientasi ini langkah awal menyiapkan pengemudi ambulans dalam menjalankan tugas dan tentunya mereka masih membutuhkan pelatihan lebih lanjut," kata Haka, Senin (8/8/2022).

Orientasi pengemudi ambulans ini merupakan pelaksanaan perjanjian kerja sama PMI dan Baznas DIY dan sosialisasi UU Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan. Penandatanganan kerja sama dilakukan Ketua PMI DIY dan Ketua Baznas DIY.

PMI DIY dan Baznas DIY sepakat melaksanakan pendidikan dan pelatihan terkait kepalangmerahan dan kebencanaan. Selain itu, PMI DIY dan Baznas DIY sepakat untuk memberikan bantuan dan penanganan akibat musibah atau kepada penyintas.

Serta, memberikan pelayanan kesehatan dan sosial. Haka berharap, orientasi pengemudi ambulans ini tidak berhenti begitu saja. Namun, akan memunculkan inisiasi kesepakatan berbagai lembaga, instansi, komunitas dan masyarakat.

"Untuk mewadahi pengemudi ambulans dalam meningkatkan kapasitas dalam melayani masyarakat yang membutuhkan," ujar mantan kapolda DIY tersebut.

Ketua Bidang Pelayanan Sosial dan kesehatan PMI DIY, Lipur Riyantiningtyas menuturkan, kegiatan ini diselenggarakan secara luring, namun tetap dengan menerapkan prokes. Sebab, pandemi belum berakhir dan Covid-19 belum musnah.

"Jadi, jangan lengah dalam menerapkan protokol kesehatan. Memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir dan menjaga jarak," kata Lipur. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement