REPUBLIKA.CO.ID,SIDOARJO -- Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Sidoarjo Jawa Timur kerja sama bantuan program pelatihan kepada 152 balai latihan kerja (BLK) komunitas untuk meningkatkan sumber daya manusia menghadapi bonus demografi tahun 2030.
Kepala Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Sidoarjo M. Aiza Akbar dikonfirmasi mengatakan bantuan program pelatihan tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja bersama (PKB) antara BPVP dengan BLK Komunitas.
"Terdapat 152 BLK komunitas yang tersebar di Jatim di antaranya berasal dari Bangkalan, Blitar, Bojonegoro, Gresik, Jombang, Kediri, Lamongan, Mojokerto, Nganjuk, Pamekasan, Pasuruan, Sampang, Sumenep, Tuban dan Tulungagung," katanya di sela kegiatan penandatangan kerja sama di Aula BPVP Sidoarjo, Rabu (10/8/2022).
Ia mengatakan, untuk BLK Komunitas lainnya akan segera dilakukan perjanjian kerja bersama setelah persyaratan dan legalitas lembaga tersebut dinyatakan lengkap sesuai ketentuan yang berlaku.
"Hari ini PKB secara simbolis dilakukan BPVP Sidoarjo dengan BLK Komunitas Darul Ulum Jombang, BLK Komunitas Hidayatul Muwaffiq Mojokerto, BLK Komunitas Ademos (Asosiasi Untuk Demokrasi dan Kesejahteraan Sosial) Indonesia Bojonegoro, BLK Komunitas Yohanes Gabriel Kediri serta BLK Komunitas Widya Mandala Kediri," katanya.
Ia mengatakan, dengan adanya bonus demografi di Indonesia saat ini keberadaan BLK Komunitas saat ini sangatlah penting. Karena sejumlah besar penduduk usia muda dan produktif sebelum memasuki dunia kerja atau dunia wirausaha harus diberikan pembekalan kompetensi.
"Dan tidak mungkin sejumlah besar angkatan kerja berusia muda tersebut seluruhnya dapat ditampung pada lembaga pelatihan kerja pemerintah. Untuk itu, BLK komunitas merupakan sebuah terobosan dimana pelatihan vokasi lebih didekatkan kepada masyarakat, dengan prinsip dari oleh dan memberikan manfaat secara optimal kepada masyarakat sekitar.
Selanjutnya, kata dia, bantuan program pelatihan bagi BLK komunitas ini merupakan salah satu bentuk nyata kehadiran negara untuk mewujudkan pemerataan penyelenggaraan peningkatan kompetensi masyarakat melalui pelatihan vokasi.
"Negara dalam hal ini pemerintah, melalui Kementerian Ketenagakerjaan hadir untuk membantu penyelenggaraan pelatihan vokasi melalui kelompok masyarakat," katanya.
Menurutnya, apapun kelompoknya, apapun identitasnya, pemerintah bersama-sama masyarakat tentu senantiasa berupaya mengupayakan peningkatan kompetensi masyarakat melalui pelatihan vokasi bersama.
"Dan pelaksanaan bantuan program pelatihan bagi BLK Komunitas ini merupakan sebuah wujud nyata kolaborasi antara ulama dan umara sehingga upaya pelatihan melalui BLK Komunitas ini tidak hanya memberikan pelatihan bagi generasi muda, namun juga sebuah upaya peningkatan taraf hidup masyarakat secara lahiriyah dan batiniyah," ujarnya.