Selasa 23 Aug 2022 15:24 WIB

Karya ‘Totebag Bisa Jadi Sajadah’ Antar Mahasiswa Unissula Lolos Pimnas 2022

Ide untuk membuat inovasi ini terpantik dari situasi masa pandemi.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Tim mahasiswa S1 Manajemen Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) menunjukkan karya sajadah untuk traveling sekaligus berfungsi sebagai tas jinjing (totebag), Senin (22/8). Karya ini membawa mereka lolos Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) yang lolos pendanaan Pimnas 2022 dengan judul ‘Soojood your friendly sajadah travel’.
Foto: dok. istimewa
Tim mahasiswa S1 Manajemen Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) menunjukkan karya sajadah untuk traveling sekaligus berfungsi sebagai tas jinjing (totebag), Senin (22/8). Karya ini membawa mereka lolos Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) yang lolos pendanaan Pimnas 2022 dengan judul ‘Soojood your friendly sajadah travel’.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Peranti yang lebih praktis kini semakin digemari guna mendukung aktivitas traveling. Sehingga saat bepergian tidak menjadi ribet oleh banyaknya item barang yang mesti dibawa. Inilah yang menginspirasi tim mahasiswa S1 Manajemen Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, Jawa Tengah, untuk menciptakan inovasi peranti penunjang ibadah (shalat) saat melakukan aktivitas bepergian.

Mereka mengkreasi sajadah untuk traveling sekaligus berfungsi sebagai tas jinjing (totebag) yang modis. “Sebagai seorang Muslimah, shalat lima waktu tetap menjadi yang utama dan dapat dilakukan di manapun saat bepergian,” ungkap Mutiara Maulina, Ketua Tim Manajemen Unissula, Selasa (23/8/2022).

Menurutnya, ide untuk membuat inovasi ini sebenarnya terpantik dari situasi masa pandemi Covid-19, saat perlengkapan pendukung shalat disarankan tidak untuk digunakan bergantian guna mengurangi risiko penularan.

Sehingga pada awalnya memang dibuat sajadah yang meminimalisir terkena penyebaran virus Covid-19. “Kemudin, kami kepikiran untuk memodifikasi menjadi totebag yang multifungsi,” lanjutnya.

Bersama dengan rekannya, A'an Fithriyani dan Nurshania Putri Larasati, mereka lalu mewujudkan ide tersebut dengan membuat produk tersebut dengan memadukan bahan mitasi dan cordura tahan air.

Selain tidak mudah kotor, material yang digunakan tersebut juga mudah dibersihkan. Secara detil produk yang dihasilkan berupa tas jinjing yang memiliki resleting di bagian samping kanan dan samping kirinya.

Sehingga memungkinkan dapat dibuka untuk difungsikan sebagai sajadah travel. “Agar saat digunakan shalat terasa empuk, material yang digunakan dipadukan dengan bahan foam di bagian dalam,” tambahnya.

Tas jinjing atau totebag yang juga dapat berfunsi sebagai sajadah ini, masih jelas Maulina, di bagian dalamnya juga didesain kantong untuk menyimpan barang. Sehingga juga simpel dan praktis untuk traveling.

Keunggulan lain dari totebag ini adalah produksinya yang murah hingga harga produknya bersahabat dan tetap bisa dijangkau oleh semua kalangan. “Insya Allah dapat dijangkau semua kalangan,” ujar Maulina.

Kreativitas mereka akhirnya menarik tim juri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) karena dinilai unik, hingga dianggap layak masuk Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang lolos pendanaan Pimnas 2022 dengan judul Soojood Your Friendly Sajadah Travel.

Pimnas merupakan event resmi tahunan Pusat Prestasi Nasional Kemendikbud. Tujuannya untuk memperlombakan karya ilmiah mahasiswa tingkat nasional. Ini sebagai salah satu penjabaran dari program Pusat Prestasi Nasional untuk menciptakan iklim akademis yang kompetitif di kalangan mahasiswa.

Bagi Unissula, karya tersebut merupakan salah satu dari tujuh tim PKM Unissula yang lolos pendanaan Kemdikbud. Adapun karya lainnya berjudul ‘Berdialog dengan Lavender’, ‘Strategi Meningkatkan Harga Diri Korban Kekerasan Seksual’, ‘Pengembangan Metode Terapi untuk Revenge Bedtime Procrastination (RBP)’.

Selain itu juga ‘Inovasi Facial Wash Anti Jerawat’, ‘Breestfeeding Flash Card Sebagai Inovasi Edukasi Menuju Indonesia Bebas Stunting 2030’, ‘Wayang (Way of Expression by Role Playing) untuk Menurunkan Toxic Masculinity dan Prevensi Kekerasan Terhadap Perempuan’, serta ‘Photovoice Media Meningkatkan Kepedulian Remaja di Tengah Budaya Individualisme’.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement