Rabu 24 Aug 2022 16:21 WIB

Imunisasi Campak-Rubella di Probolinggo Cakup 73 Persen Sasaran

Masih ada warga yang belum mau anaknya diimunisasi.

Petugas menyuntikkan vaksin campak kepada seorang anak saat imunisasi door to door.
Foto: ANTARA/Fauzan
Petugas menyuntikkan vaksin campak kepada seorang anak saat imunisasi door to door.

REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Pelaksanaan imunisasi campak dan rubella pada anak usia 9 hingga 59 bulan pada Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022 di Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur, sudah mencakup 73,34 persen dari sasaran.

Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo Mujoko,  imunisasi campak-rubella (Measles-Rubella/MR) sudah dilakukan pada 52.480 anak dari total 71.557 anak yang menjadi sasaran imunisasi.

"Target kami tentu 100 persen anak usia 9 hingga 59 bulan di Kabupaten Probolinggo bisa diimunisasi MR, tetapi faktanya capaian masih berkisar 73,34 persen, padahal Agustus 2022 tersisa beberapa hari lagi," ujarnya.

Ia mengatakan cakupan imunisasi campak dan rubella di tiga wilayah kerja puskesmas sudah melampaui 90 persen, yakni Puskesmas Pakuniran (95,97 persen), Puskesmas Kotaanyar (92,86 persen), dan Puskesmas Maron (91,36 persen).

Namun, ia melanjutkan, cakupan imunisasi campak dan rubella di wilayah kerja Puskesmas Bantaran, Jorongan, Wangkal, Leces, Krucil, Gending, Jabungsisir, Tiris, Sukapura, Banyuanyar, Pajarakan, Ranugedang, Kraksaan, dan Wonomerto masih di bawah angka cakupan kabupaten.

Mujoko memberikan gambaran, cakupan imunisasi campak dan rubella di wilayah kerja Puskesmas Kraksaan dan Puskesmas Wonomerto masing-masing masih 50,82 persen dan 50,04 persen.

Ia lantas mengemukakan pentingnya dukungan dari semua pemangku kepentingan terkait guna mempercepat peningkatan cakupan imunisasi anak.

"Kalau Dinas Kesehatan bekerja sendiri, maka akan repot dan tidak akan selesai. Tentu dukungan dari pihak-pihak yang ada di bawah, mulai dari kepala desa dan camat, berperan utama dalam suksesnya BIAN 2022," kata dia.

Adapun kendala pelaksanaan imunisasi campak dan rubella pada BIAN 2022 antara lain masih adanya warga yang belum mau anaknya diimunisasi.

"Masyarakat masih menganggap imunisasi MR bagian dari Covid-19, padahal tidak ada hubungannya sama sekali karena pemberian imunisasi itu sangat diperlukan sebagai ikhtiar untuk melindungi anak dari penyebaran penyakit campak dan rubella," ujarnya.

Guna mengatasi masalah itu, Dinas Kesehatan menggiatkan penyuluhan dan pelayanan imunisasi MR dalam kegiatan posyandu di desa-desa dengan dukungan dari para kader kesehatan desa.

"Jika cara itu masih belum tercapai, maka dilakukan sweeping (penyisiran) seperti biasa dari rumah ke rumah untuk menyasar target imunisasi campak dan rubella di Probolinggo," kata Mujoko.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement