REPUBLIKA.CO.ID,UNGARAN -- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta anggota Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Semarang terus berkarya dan membuka peluang pasar produk unggulannya lebih luas.
Pasalnya anggota KTNA di Kabupaten Semarang semakin kreatif dan sudah mampu menampilkan beragam produk yang potensial untuk membuka pasar tidak hanya di Kabupaten Semarang.
Hal ini ditegaskan Gubernur Jawa Tengah usai membuka dan melihat langsung berbagai produk unggulan yang dipamerkan pada Expo Produk Unggulan KTNA Kabupaten Semarang, yang digelar di Pasar Bunga Desa Jetis, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Rabu (24/8) sore.
Gubernur mengungkapkan, meski masih dalam skala kecil namun kreativitas dan semangat KTNA Kabupaten Semarang harus diapresiasi, Sebagai ikhtiar untuk membuka peluang pasar yang lebih luas.
Bahkan orang nomor satu di Provinsi Jawa Tengah ini menyebut, produk andalam anggota yang dipamerkan dalam expo produk unggulan KTNA kali ini –dinilai-- sangat menjanjikan dan potensial.
“Ini kalau para buyer melihat apa yang dipamerkan, produk- produk unggulan KTNA Kabupaten Semarang ini akan semakin berkembang pemasarannya,” tegasnya.
Maka, gubernur ingin agar kreativitas dan kemampuan anggota KTNA Kabupaten Semarang dalam menghasilkan produk unggulan yang berkualitas harus terus didorong lagi.
Pada saat yang sama, peluang pasar yang lebih luas juga harus terus dilakukan, karena sejumlah produk unggulan yang dipamerkan berpotensi merambah pasar yang lebih besar.
Terutama pengembangan potensi komoditas hortikultura, khususnya engelolaan pertanian organik di Kabupaten Semarang cukup baik.
Bahkan, lanjutnya, apa yang sudah dilakukan oleh para petani di Kabupaten Semarang ini bisa direplikasi di daerah lainnya. “Karena pertanian organic potensinya juga besar,” tambah Ganjar didampingi Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha dan Wakil Bupati Semarang, H Basari.
Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha menambahkan, produk unggulan seperti alpukat bermutu tinggi dari Dusun Kalibening, Desa Kebondalem, Kecamatan Jambu dapat dikembangkan bagi kesejahteraan para petani.
Karena alpukat dari Kalibeing, harga keekonomiannya mencapai Rp 40 ribu per kilogram. Ini dapat dikembangkan untuk mendorong kesejahteraan para petani. “belum lagi potensi hortikultura lainnya,” tegas bupati.
Sementara itu, Ketua KTNA Kabupaten Semarang, Gunandiono meyampaikan, expo ini digelar untuk menggairahkan kembali usaha ekonomi kreatif anggota setelah meredanya pandemi Covid-19. Expo kali ini diikuti perwakilan KTNA kecamatan se- Kabupaten Semarang.