Rabu 31 Aug 2022 03:14 WIB

Penyuluh Lintas Agama Ikuti Perkemahan Moderasi Beragama di Mojokerto

Melalui perkemahan moderasi beragama ini memungkinkan tumbuhnya persaudaraan.

Penyuluh Lintas Agama Ikuti Perkemahan Moderasi Beragama di Mojokerto (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
Penyuluh Lintas Agama Ikuti Perkemahan Moderasi Beragama di Mojokerto (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,MOJOKERTO -- Sebanyak 1.300 penyuluh lintas agama se-Jawa Bali mengikuti Perkemahan Moderasi Beragama yang digelar Kementerian Agama di Mojokerto, Jawa Timur, 28 - 31 Agustus 2022.

Selain penyuluh agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha, perkemahan itu juga dihadiri perwakilan berbagai organisasi massa (ormas) agama, serta perguruan tinggi se-Jawa Bali. "Kami mengucapkan terima kasih atas inisiasi dari Kementerian Agama yang telah mengundang lintas sektor dan generasi di forum yang luar biasa ini," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri kegiatan tersebut di Mojokerto, Selasa (30/8/2022).

Baca Juga

Gubernur mengatakan, penyuluh lintas agama memang perlu saling menemukenali dan memahami satu entitas dengan entitas lainnya. "Di tengah suasana yang penuh harmoni ini, kita harapkan bisa saling membangun kesepahaman antara satu sama lain. Sebab kesepahaman inilah yang mendasari semua hal agar tidak mudah salah faham," ujarnya.

Untuk itu, Gubernur Khofifah berharap melalui kegiatan ini dapat menumbuhkan mutual understandingatau membangun kesepahaman dari setiap elemen strategis. "Kegiatan ini juga dapat menumbuhkan mutual trustatau saling membangun kepercayaan," ucapnya.

Selain itu, lanjut Khofifah, dapat menumbuhkan mutual respectatau mendorong rasa saling menghormati dan menghargai satu sama lain. "Tidak bisa orang saling percaya, menghormati dan menghargai kalau tidak didasari oleh kesepahaman yang komprehensif," tuturnya.

Mantan Menteri Sosial itu menandaskan, Indonesia sebagai negara majemuk dengan 714 suku bangsa memiliki tantangan tersendiri dalam menjaga persatuan dan kesatuannya. Namun dengan semangat Bhineka Tunggal Ika, kebersamaan itu bisa terus terjaga.  "Melalui perkemahan moderasi beragama ini memungkinkan tumbuhnya persaudaraan, kesatuan dan persatuan," tuturnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement