REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri menggelar kegiatan 'Sosialisasi Kecintaan Produk Dalam Negeri' pada Kamis (1/9/2022) di Hotel Four Points Kota Medan. Kegiatan ini juga merupakan salah satu bentuk komitmen Kemendag dalam hal peningkatan penggunaan produk dalam negeri.
Ketua Tim Bidang Peningkatan P2DN, Septo Soepriyatno hadir mewakili Direktur Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri Kemendag. "Kegiatan ini diharapkan dapat Meningkatkan wawasan, pengetahuan, sekaligus membangun kecintaan akan pentingnya penggunaan produk dalam negeri khususnya bagi masyarakat di Kota Medan," kata Septo dalam siaran pers, Kamis (1/9/2022).
Melalui upaya menanamkan jiwa dan semangat nasionalisme secara berkelanjutan, diharapkan masyarakat mampu membentengi diri dari pengaruh negatif dan pesatnya infiltrasi budaya asing saat ini. "Terutama di era sekarang ini di mana telah terjadi penetrasi teknologi informasi yang sangat luas," kata Septo.
'Sosialisasi Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri' melalui 'Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia' kepada masyarakat perlu dilakukan guna menumbuhkan rasa cinta terhadap produk dalam negeri. Dengan demikian, akan semakin banyak masyarakat yang pro dan membeli produk dalam negeri melalui platform online marketplace. Diharapkan juga, nilai ekonomi produk unggulan UMKM Indonesia akan semakin bertambah.
Kepesertaan kegiatan ini terdiri atas kalangan masyarakat luas. Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Anggota Komisi VI DPR RI Rudi Hartono Bangun, Ketua DPW UKM IKM Nusantara Sumatera Utara Binsar M Simatupang dan Dosen Institut Pertanian Bogor Doni Yusri.
"Apresiasi mendalam untuk Kementerian Perdagangan yang telah melaksanakan sosialisasi ini. Bapak Presiden juga mengajak seluruh masyarakat untuk mencintai dan membeli produk-produk Indonesia, serta bangga menggunakan produk dalam negeri. Seluruh masyarakat bisa menjadi pembeli, pengguna sekaligus membantu memasarkannya. Produk tersebut bukan hanya barang, tapi juga objek wisata, baik wisata alam maupun wisata budaya," kata Doni Yusri.