REPUBLIKA.CO.ID,BATANG -- Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mendorong pelaku usaha ekonomi kreatif (ekraf) meningkatkan sistem pemasaran produk melalui sarana digital agar mampu bersaing di pasaran.
"Kami berusaha mendorong pelaku ekonomi kreatif memasarkan produk melalui sarana digital agar bisa bersaing di pasaran. Kami tak hanya sekadar memamerkan seputar destinasi pariwisata namun juga menghadirkan produk dari para pelaku ekonomi kreatif," kata Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Batang Yarsono di Batang, Selasa (6/9/2022).
Ia mengatakan bahwa ada beberapa produk ekonomi kreatif yang dimiliki daerah seperti "Nala Tea" yaitu teh yang dikemas dengan kemasan kekinian dan memiliki varian rasa dan subsektor "Kriya The Rayap" yaitu produk hiasan yang dibuat berasal dari kayu.
Yarsono mengatakan produk ekonomi kreatif masih banyak dibutuhkan pasar mancanegara seperti negara di Timur Tengah hingga Asia.
Dikatakan, sebagai upaya membantu para pelaku ekonomi kreatif, pemkab bersama Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Tegal menggelar kegiatan pelatihan pemasaran digital.
Kegiatan pelatihan pemasaran digital, lanjut dia, adalah inisiasi dari pemkab dan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Pabean C Tegal untuk memberikan skill, mindset, dan pengetahuan terkait komunikasi pemasaran digital kepada peserta dalam mengomunikasikan merek maupun produk.
"Dengan meningkatnya pengguna sosial media telah menunjukkan kesadaran masyarakat terhadap beragam jenis pemasaran digital dalam kehidupan mereka," katanya.
Ia menambahkan dengan melalui kegiatan pelatihan ini juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif sebagai salah satu upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah serta membangun dan menumbuhkan sikap dan dukungan positif bagi tumbuh dan berkembangnya kepariwisataan di daerah," katanya.