REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Prodi Ilmu Komunikasi meluluskan 151 sarjana baru. Pelepasan calon sarjana bergelar S.Ikom itu berlangsung dalam Judicium Periode IV tahun 2022 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di auditorium GKB IV, Rabu (7/9/2022).
Dekan FISIP UMM Prof Muslimin Mahmud menyatakan lulusan kali ini memiliki keunggulan karena semua Prodi di lingkungannya terakreditasi A dan A Unggul.
"Dengan modal akreditasi itu, para lulusan harus lebih percaya diri dalam bersaing dengan pihak manapun," kata Muslimin.
Sebagaimana lulusan-lulusan sebelumnya, Judicium ini pun menjadi momentum fakultas melepaskan calon alumninya dengan suka cita karena telah mengantarkan ke titik yang membanggakan. "Selamat dan sukses kepada para lulusan dan orang tua," ujar Guru Besar Komunikasi itu.
Sementara itu, lulusan terbaik Komunikasi diraih berturut-turut oleh Rayan Afif, Shafira Enok Dewantara, dan Ramadhan Permana Agung. Ketiganya merupakan mahasiswa angkatan 2018.
"Ini pertanda bahwa lulus lebih cepat pun bisa berprestasi. Kami sangat senang karena yang terbaik ini adalah yang menempuh kuliah hanya tiga tahun 10 bulan," ujar Ketua Prodi Komunikasi UMM, Nasrullah.
Ke depan, kata Kaprodi, pihaknya akan terus memacu lulus tepat waktu dengan kompetensi dan persiapan kerja yang jauh lebih baik lagi.
"Komunikasi UMM dikenal sebagai prodi yang ketat menerima calon mahasiswa, oleh karenanya kami yakin row input itu potensial untuk kami kembangkan sebaik mungkin menjadi lulusan unggul," lanjut Nasrullah.
Lulusan terbaik kali ini cukup istimewa. Rayan yang asli Gondanglegi, Kabupaten Malang, merupakan mahasiswa yang getol membangun portofolio skill komunikasinya sejak awal semester.
"Menyibukkan diri sejak semester satu dulu biar di akhir-akhir bisa bekerja dan menuntaskan Tugas Akhir," kata anak pertama dari tiga bersaudara putra petani tebu Rowi itu.
Uniknya, Rayan lulus dengan jalur non skripsi. Karya artikel jurnal terindeks Sinta 2 nya dikonversi sebagai karya akhir. Artikelnya dengan judul "Public opinion on Facebook Rebrand to Meta: a Twitter Big Data Analysis on The First 24 Hour After Meta Launched" meraih nilai sempurna A.
Alumni SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi ini mengaku beruntung di UMM memperoleh kesempatan luas mengembangkan diri. Selain berorganisasi di AISEC, ia juga berkesempatan internship MBKM di Halodoc di Jakarta.
"Pengalaman magang ini sangat berkesan karena menemukan banyak ilmu dan pengalaman baru. Semua skill seperti bisa diimplementasikan di sana," ujar Rayan yang menikmati magang selama enam bulan.
Tak hanya itu, Rayan juga bekerja sambil kuliah. Dia memanfaatkan keahliannya dalam desain grafis untuk melayani order dari berbagai negara. Mereka berasal dari Amerika Serikat, Itali, Brasil, dan Arab Saudi.
"Dari sebuah perusahaan di Italia saya dapat order membuat poto kalender, 12 frame dan masing-masing dihargai 30 US Dollar," aku Rayan bangga.
Meski sibuk berorganisasi, magang, mengikuti berbagai lomba dan bekerja, dia tak ingin kuliah berlama-lama karena ingin segera bekerja di startup. Itulah sebabnya dia segera menulis artikel untuk Jurnal Kominfo dan lolos seleksi relatif cepat.
Pengalaman diperlakukan sebagai karyawan sungguhan saat magang membuatnya yakin bisa menghadapi persaingan kerja secara profesional.
"Saya berpesan kepada adik-adik kelas saya agar menyibukkan diri secara produktif, bangun portofolio sebanyak-banyaknya, dan jangan lupa segera lulus tanpa harus takut tidak dapat kerja karena pengalaman dan jaringan itu pasti bermanfaat," pesan Rayan.