REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sedikitnya 1.150 mahasiswa dari perguruan tinggi di Indonesia sepanjang tahun 2022 ini akan melakukan program pertukaran mahasiswa ke 67 mitra di luar negeri yang tersebar di seluruh benua melalui beasiswa Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA). Ketua Program IISMA, Rachmat Sriwijaya mengatakan program pengiriman mahasiswa ke luar negeri untuk studi di universitas ternama dalam rangka membuka cakrawala internasional bagi mahasiswa sebagai para calon pemimpin masa depan.
"Harapannya mahasiswa kita dapat menjadi duta bangsa dan memperkenalkan Indonesia di negara tujuan masing-masing," katanya.
Pengiriman mahasiswa yang dikirim ke luar negeri merupakan bagian dari Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi merupakan kerangka untuk menyiapkan mahasiswa untuk menjadi lulusan yang tangguh, relevan dengan kebutuhan zaman, dan siap menjadi pemimpin dengan menjunjung semangat kebangsaan yang tinggi.
"Untuk menjalankan Program IISMA tahun 2022 ini, mahasiswa telah dibekali rangkaian kegiatan persiapan keberangkatan oleh Pengelola IISMA di Kemendikbud Ristek berisi pembekalan dan bimbingan teknis terkait berbagai aspek dan topik bahasan tertentu," kata Rachmat.
Tidak hanya di Kemendikbud Ristek, pembekalan persiapan keberangkatan mahasiswa juga diberikan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Brussels, Belgia, secara daring pada hari Rabu, (7/9) khususnya bagi 10 awardees IISMA 2022 dengan tujuan Perguruan Tinggi Luar Negeri, KU (Katholieke Universiteit) Leuven. Seperti diketahui, KU Leuven merupakan universitas ternama di Belgia, dengan pencapaian penelitian dan pendidikan sebagai salah satu yang terbaik di Eropa dan saat ini berada di QS Rank 76 dan Times Higher Education 42 world rank.
Sekretaris Rektor UGM yang sekaligus juga sebagai Ketua Pelaksana Pusat Kampus Merdeka UGM, Gugup Kismono, dalam sambutannya menyampaikan bahwa UGM sendiri merupakan mitra dekat KU Leuven dan sampai saat ini memiliki kerja sama erat dengan mereka. "Saya kira mahasiswa akan mendapatkan manfaat dari kualitas pendidikan dan penelitian terbaik selama studi satu semester di Belgia," ujarnya.
Sementara Duta Besar Republik Indonesia untuk Belgia, YM Andri Hadi, mengapresiasi Program IISMA ini yang mana KU Leuven sudah menjadi mitra sejak 2021 lalu. Diharapkan program pengiriman mahasiswa ini kedepan masih terus berlanjut sehingga mahasiswa Indonesia mendapat kesempatan studi di universitas ternama di Eropa khususnya di Belgia.